Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Jumat, 30 Apr 2010 09:31 WIB
Jakarta - Dow Jones : Pasar saham US mengalami kenaikan, setelah pendapatan perusahaan dari Motorola Inc. sampai Starwood Hotels & resorts Worldwide Inc. berada di atas estimasi yang akhirnya memberikan sinyal bahwa ekonomi mulai menguat. Motorola perusahaan pembuat handphone terbesar di US naik 3.5% setelah melaporkan laba yang di luar perkiraan dan Starwood menguat 5.7%.

Palm Inc. naik 26% setelah Hewlett-Packard Co. menyetujui untuk membeli sahamnya yang bernilai sekitar $ 1.2 miliar. Indeks Standard & Poor's 500 (+1.3%) ke 1,206.77. Dow Jones Industrial Average (+1.1%) ke 11,167.32.

Regional Pagi: Bursa saham Asia menguat untuk pertama kalinya dalam 4 hari seiring peningkatan laba perusahaan yang mendorong spekulasi bahwa perekonomian global akan terus pulih. Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., (+1.1%) setelah berhasil mencetak laba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BHP Billiton Ltd (+0.6%) di Sydney seiring naiknya minyak mentah untuk hari ketiga. Mitsubishi Corp., (+1.2%). Nikkei 225 (+1.3%) 11,067 S&P/ASX 200 (+0.7%) 4,818 KOSPI (+1.20%) 1,749 STI (+0.74%) 2981Β 

Commodity: Minyak mentah menguat dalam 3 hari setelah keyakinan membaiknya ekonomi di Eropa dan laporan tingkat pengangguran di Jerman dan US yang menurun sehingga menimbulkan keyakinan perbaikan ekonomi secara global. WTI Crude (+0.3%) $ 85.5/barrel Gold (+0.2%) USD 1,170/t oz CPO (-0.4%) RM 2,556/MT Coal (+1.4%) USD 98.9/MT Nickel (-1.0%) USD 25,400/MT Tin (+0.9%) USD 18,160/MT.

Economic & Industrial News

Economic: Asing Tertarik Suntik Rp 100 Triliun ke 10 BUMN

Investor asing tertarik menanamkan modalnya hingga Rp 100 triliun untuk 10 BUMN. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan minat tersebut disampaikan investor asing dalam nondeal roadshow di Hong Kong dan Singapura yang dilakukan 10 BUMN awal pekan ini. 10 BUMN itu adalah:
1. PT Aneka Tambang Tbk
2. PT Bank Mandiri Tbk
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
4. PT Jasa Marga Tbk
5. PT Bank BNI Tbk
6. PT Perusahaan Gas Negara Tbk
7. PT Bank BRI Tbk
8. PT Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
9. PT Garuda Indonesia
10.PT Krakatau Steel.

Economic: Belanja Negara Naik Jadi Rp 1.123 Triliun

Anggaran belanja negara dalam APBN Perubahan 2010 naik dari target awal dalam APBN 2010 sebesar Rp 1.047 triliun menjadi Rp 1.123 triliun. Tambahan ini akan ditutup dari hasil optimalisasi anggaran yang naik akibat kenaikan penerimaan dari penjualan komoditas dan pengalihan anggaran belanja. Menurut Kepala Badan Anggaran DPR Harry Azhar Azis, anggaran belanja naik dikarenakan oleh kenaikan anggaran subsidi dari Rp 157,8 triliun menjadi Rp 201,8 triliun.

Kenaikan subsidi disebabkan lonjakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dari alokasi awal APBN 2010 sebesar Rp 68,7 triliun menjadi Rp 89,3 triliun pada APBN-P 2010 sesuai dengan kesepakatan terakhir. Lonjakan juga terjadi pada anggaran subsidi listrik dari target awal Rp 37,8 triliun menjadi Rp 55,1 triliun. Juga ada kenaikan pada subsidi non-energi (termasuk subsidi pupuk, pangan, dan bibit) dari Rp 51,2 triliun menjadi Rp 57,3 triliun dalam kesepakatan akhir APBN-P 2010.

Economic: Asia Berisiko Overheating

IMF menyarankan negara-negara kawasan Asia mengurangi ketergantungan terhadap ekspor dan meningkatkankonsumsi domestik. IMF mengingatkan, perekonomian Asia berisiko overheating akibat arus modal masuk yang kuat. Arus modal itu akan menambah tekanan inflasi dan meningkatkan risiko gelembung merusak. Lembaga tersebut menaikkan perkirakan pertumbuhan untuk Asia menjadi 7,1% baik untuk 2010 maupun 2011. Perkiraan itu lebih tinggi daripada prediksi pada pekan lalu ketika badan tersebut memperkirakan perekonomian kawasan akan tumbuh rata-rata 6,9% pada tahun ini dan 7,0% pada 2011.

Property: Revisi Aturan Kepemilikan Properti WNA Masih Butuh Waktu

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkirakan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 1999 tentang Hak Pakai Properti oleh Warga Negara Asing (WNA) terealisasi pada kuartal III-2010. Dalam revisi kepemilikian asing, WNA diusulkan dapat memiliki hak pakai selama 70 atau 90 tahun sekaligus. Sebelumnya, WNA hanya memiliki hak pakai selama 25 tahun dan kemudian bisa diperpanjang kembali berikutnya 20 tahun dan 25 tahun. Draf revisi yang sedang digodok di DPR itu juga menyinggung perihal aturan pembatasan kepemilikan, seperti batas minimal harga properti yang bisa dibeli WNA. Usulan pelaku properti, rata-rata harga apartemen yang boleh dimiliki adalah dengan harga kisaran rata-ratanya US$ 150 ribu hingga US$ 250 ribu.

Economic: Laba 25 Emiten Melonjak

Sebagian besar eniten membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I/2010, menguatkan optimisme kinerja perusahaan terus menanjak. Tren pertumbuhan kinerja emiten itu sebagaimana terjadi pada pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Corporate News

BBCA: 3 Bulan, Dana Nasabah BCA Turun Rp 5 Triliun

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat penurunan nilai tabungan nasabah dari posisi akhir 2009 senilai Rp 128,14 triliun menjadi Rp 122,29 triliun per akhir Maret 2010. Nilai tersebut berkurang Rp 5,85 triliun. Namun, dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 110,03 triliun, BCA mencatat pertumbuhan 11,1%. Kendati mengalami penurunan untuk simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan, BCA mencatat kenaikan deposito pada 1Q10 sebesar Rp 980 miliar dari Rp 65,36 triliun pada posisi Desember 2009 menjadi Rp 66,34 triliun pada Maret 2010. Kenaikan bahkan lebih tinggi, yaitu sebesar 23% jika dibandingkan posisi 1Q10 yang mencapai Rp 53,95 triliun.

PGAS: Kantongi Laba Rp 1,7 Triliun

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,771 triliun selama triwulan I-2010 atau naik sekitar 45% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 1,22 triliun. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan penjualan gas bumi sebesar 841 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD) sebesar 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 721 MMSCFD. Dimana 98% dari total volume tersebut mengalir untuk mendukung sektor industri dan tenaga listrik di dalam negeri.

ASII: Ekonomi Membaik, Laba Meroket 61%

Pada kuartal pertama 2010, ASII mencetak laba bersih Rp 3,25 triliun. Angka ini naik 61% dibandingkan periode sama 2009. Kenaikan laba bersih ini tidak lepas dari pendapatan bersih Grup Astra yang mencapai Rp 29,69 triliun atau naik 38% dibandingkan kuartal pertama 2009 yang sebesar Rp 21,54 triliun. Sementara itu, laba usaha ASII naik 24% dari Rp 2,62 triliun menjadi Rp 3,25 triliun. Menurut Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto, peningkatan kinerja ASII pada kuartal I 2010 ini berkat kondisi perekonomian Indonesia yang membaik.

FREN: Diizinkan Konversi Saham

PT Mobile-8 Telecom Tbk mengantongi izin pemegang saham publik untuk mengonversi utang usaha sembilan kreditor menjadi saham pada harga Rp50,4 per unit. Total utang usaha tersebut mencapai Rp209,05 miliar. Direktur Utama Mobile-8 Merza Fachys mengatakan 65,8% pemegang saham perseroan telah merestui rencana tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

BNLI: Kredit Capai Rp41 Triliun

PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyalurkan kredit Rp41 triliun hingga 1Q10. Penyaluran kredit tersebut tumbuh 15% dibanding perioe yang sama tahun lalu sebesar Rp35,2 triliun. Laba bersih perusahaan naik 62% menjadi Rp269 miliar, dengan total aset tumbuh 15% menjadi Rp62 triliun pada akhir 1Q10.

DLTA: Laba bersih Delta pada kuartal I/2010 naik 67,67%

PT Delta Jakarta Tbk, produsen minuman beralkohol, membukukan laba bersih di kuartal I/2010 sebesar Rp37,56 miliar atau naik 67,67% dari periode yang saham tahun lalu yang senilai Rp22,40 miliar. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan penjualan bersih perseroan. Direktur Keuangan Delta Jakarta Afrijanto menjelaskan pada kuartal pertama 2010 perseroan mencatatkan kenaikan penjualan bersih sebesar 12% dari Rp201,56 miliar pada kuartal I/2009 menjadi Rp226,42 miliar.

BBTN: Tawarkan Kupon 10,37%

PT Bank Tabungan Neegara Tbk (BBTN) menawarkan kupon 9,37% sampai 10,37% untuk tenor obligasi 10 tahun atau mengacu FR 0031. Nilai obligasi tersebut mencapai Rp1,5 triliun, dana hasil obligasi digunakan untuk ekspansi kredit.

ADMF: Bukukan Laba Rp333 Miliar

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba bersih sebesar Rp333 miliar pada 1Q10, meningkat sekitar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp294 miliar. Peningkatan laba itu ditopang oleh peningkatan sisa pembiyaan baru dan penurunan biaya kredit.

WIKA: Batalkan Emisi Obligasi

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) batal menerbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar pada 1Q10, dikarenakan kas perusahaan senilai Rp 1,2 triliun dinilai masih cukup untuk membiayai ekspansi.

Earning Watch

BBRI: Laba Bersih Naik 25,1% pada 1Q10

PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mencatatkan kenaikan laba bersih pada 1Q sebesar 25% menjadi Rp 2,15 triliun dari Rp 1,72 triliun pada tahun sebelumnya disebabkan oleh kenaikan net interest income. Pada periode January-Maret, NII naik 24% menjadi Rp 6,70 triliun dari Rp 5,41 triliun.

Corporate News

  • BBCA: 3 Bulan, Dana Nasabah BCA Turun Rp 5 Triliun
  • PGAS: Kantongi Laba Rp 1,7 Triliun
  • ASII: Ekonomi Membaik, Laba Meroket 61%
  • FREN: Diizinkan Konversi Saham
  • BNLI: Kredit Capai Rp41 Triliun
  • DLTA: Laba bersih Delta pada kuartal I/2010 naik 67,67%
  • BBTN: Tawarkan Kupon 10,37%
  • ADMF: Bukukan Laba Rp333 Miliar
  • WIKA: Batalkan Emisi Obligasi

Rumours

PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI) dikabarkan sedang negosiasi dengan Bank Mandiri untuk mendapatkan kucuran dana Rp500 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi pembiyaan. Karena itu, harga sahamnya ditargetkan ke level Rp200.

Produsen baja PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) mencetak lonjakan laba bersih 15.089,38% dari Rp78,54 juta pada akhir Maret 2009 menjadi Rp11,93 miliar pada 1Q10. Seiring dengan itu, sahamnya diyakini berpotensi mnguat ke level harga Rp500.

Corporate Action


  • Hari ini (30/4), cum date dividen tunai Gozco Plantations Tbk (GZCO) Rp 12 per saham. Ex date (3Mei2010)
  • Hari ini (30/4), cum date dividen tunai Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) (NIKL) Rp 6 per saham. Ex date (3Mei2010)
  • Hari ini (30/4), Exercise warrant Bakrieland Development Tbk (ELTY) rasio 1 : 1 Rp 250/saham

Earning Watch


  • BBRI: Laba Bersih Naik 25,1% pada 1Q10
  • BBCA: Laba Bersih Naik 18,3% pada 1Q10
  • BNLI: Bank Permata Untung Rp 269 Miliar
  • INDF: Laba Bersih 1Q Rp 631,9 Miliar VS Rp 110,4 Miliar
  • PTBA: Laba Tergerus 59%

Technical Picks

  • BBRI (8650) – Spec Buy
  • BBCA (5450) – Spec Buy
  • KBRI (92) – Trading Buy
  • COWL (205) – Trading Buy.



(etr/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads