Duta Graha Indah Catat Laba Rp 14,3 Miliar

Duta Graha Indah Catat Laba Rp 14,3 Miliar

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Selasa, 04 Mei 2010 11:20 WIB
Jakarta -

PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) mencatat laba bersih sebesar Rp 14,3 miliar pada triwulan I-2010 atau naik 3,6% dibanding posisi tahun sebelumnya Rp 13,8 miliar. Meningkatnya laba seiring naiknya pendapatan proyek di pulau Sumatera yang mencapai Rp 177,5 miliar.

Menurut Direktur Utama DGIK Dudung Purwadi, region ini menyumbang 56,9% dari total pendapatan DGIK.

Total pendapatan perseroan tercatat Rp 382,6 miliar atau naik 13,5% dari posisi tahun lalu Rp 337,2 miliar. Ini terdiri dari pendapatan sendiri, Rp 312 miliar dan kontrak KSO Rp 70,6 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penghasilan DGIK dari segmen bangunan mencapai Rp 189 miliar, atau berkontribusi 60,6% dari total pendapatan. Sisanya disumbang segmen infrastruktur Rp 123,1 miliar (39,4%).

"Laba kotor perseroan meningkat 13,1% pada triwulan I-2010, dari sebelumnya 11,5%. Margin laba usaha naik menjadi 9,7%," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (4/5/2010).

Dengan raihan pendapatan tersebut, maka laba bersih perseroan mencapai Rp 14,3 miliar atau meningkat 3,6% dari posisi sebelumnya, Rp 13,8 miliar. Pendapatan di Jakarta pun mencapai Rp 56,9 miliar (18,2%), Kalimantan Rp 34,6 miliar (11,1%).

"Proyek di pulau Jawa selain Jakarta, menyumbang pendapatan Rp 24,1 miliar atau menyumbang 7,7%. Sisanya Rp 18,9 miliar disumbang Sulawesi dan Nusa Tenggara. Keduanya menyumbang 6,1%," jelasnya.

Perseroan juga berencana membagikan deviden untuk tahun buku 2009. Jumlah yang diusulkan sekitar 20% dari laba bersih tahun lalu. Namun besaran nilai ini masih bisa berubah karena menunggu persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang rencananya diselenggarakan pada 31 Mei 2010.

Selain itu perseroan juga berencana menambah equity dalam pembangunan ruas tol Waru-Wonokromo dari 1% menjadi maksimal 25% di tahun 2010. Perseroan telah mempersiapkan dana Rp 150 miliar untuk merealisasikan tahap I ruas tol tengah Surabaya ini.

Dudung mengatakan perseroan akan bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Pembangunan Perumahan Tbk dalam pembangunan ruas tol waru-wonokromo ini. Investasi untuk tol diperkirakan mencapai Rp 2 triliun.

Tahap I pembangunan akan segera dimulai, dengan perkiraan biaya Rp 600 miliar. "Kalau tahap I kira-kira 30% dulu, berarti sekitar Rp 600 miliar. Kalau equity kita menjadi 25% berarti kita siapkan Rp 150 miliar," jelas Dudung.

Ia menambahkan, perseroan siap bekerja sama dengan PT PP dalam pembangunan konstruksi yang rencananya akan dimulai pada tahun 2010. JSMR, menurutnya juga telah meningkatkan porsi saham dari 5% ke 55%. Sedangkan untuk PT PP, mengambil jatah 20%.

"Kalau sudah besar, kita harapkan bisa ikutan (konstruksi)," ucapnya.

Perseroan juga sedang melakukan pra feasibilities studies untuk pengerjaan konstruksi dan maintenance (EPC) di Sumatra Utara. Perseroan telah menyiapkan dana US$ 1-1,5 juta untuk proyek tersebut.

Rencananya, usai pra feasibilities, akan dilanjutkan dengan feasibilities studies dan pembangunan konstruksi. "Semoga akhir 2010 atau awal 2011. Semoga ini bisa jalan sesuai target milestone perseroan," katanya.

Melalui anak usahanya, PT Duta Buana Permai (DBP), perseroan mempersiapkan investasi di Bali dan Pulau Belitung. "Semuanya akan kami bangun resort. Di Ubud, kami punya lahan 67 ha dan di Belitung kita punya 350 ha. Pembangunannya 1-2 tahun akan dimulai," paparnya.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads