PT Danareksa (persero) meluncurkan layanan baru online trading bernama D'One. Setoran awal sebesar Rp 5 juta, pelanggan bisa melakukan transaksi di dunia maya, atau dengan Rp 100.000, nasabah sudah bisa membeli reksa dana secara online.
Layanan ini memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi di pasar modal secara mandiri dan realtime, untuk saham, reksadana dan obligasi.
Menurut Direktur Danareksa Stevanus Turangan, perseroan tidak pernah berhenti melakukan inovasi produk untuk kemudahan dan kepuasan nasabah dan berinvestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memahami bahwa untuk kehidupan masyarakat yang maju, waktu akan sangat berharga. Terlebih dalam hal berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal," kata Direktur Utama Danareksa, Edgar Ekasaputra dalam keterangan tertulisnya.
D'One digadang-gadang akan memiliki manfaat Praktis, Kepercayaan (Trust), Flexibel dan nyaman, serta Informasi lengkap dan realtime. Edgar juga menambahkan rasa optimisnya akan terjadi peningkatan jumlah nasabah ritel di pasar modal Indonesia.
Stevanus mengatakan, perseroan menargetkan dapat membukukan transaksi Rp 300 miliar per hari dengan mulai diluncurkannya D'One.
"Target kita dua kali lipat dari transaksi harian rata-rata, dengan adanya D'One. Sekarang Rp 150 miliar per hari. Kita grand launching nanti, dan akan meningkat. Mungkin pada tahap awal akan ada kenaikan 30% dulu," jelasnya.
Menurutnya, transaksi bersistem realtime ini juga dipercaya dapat meningkatkan jumlah nasabah perseroan. Dari posisi saat ini 27.000, akan meningkat 10.000 nasabah.
"Kami bisa tambah 5.000-10.000 nasabah baru. Kami percaya karena layanan ini baik dan transaksi ini dapat dilakukan di pasar modal secara mandiri dan realtime, untuk saham, reksadana dan obligasi," jelasnya.
Untuk D'ONE sendiri akan menerapkan free transaksi beli 0,17% dan untuk jual 0,27%. Akan ada penambahan biaya, namun sampai saat ini tidak dibebankan kepada nasabah. Jumlahnya mencapai Rp 23.000.
"Ini kecil, biaya lain oleh bursa sebetulnya. Sebagai biaya tambahan," ucapnya.
Lanjutnya, "Investasi untuk online trading ini tidak besar. Di bawah US$ 1 juta. Juga di bawah US$ 0,5 juta. Tapi yang kami akan tekankan adalah pengembangan SDM, dengan mengubah mindset, self service, do it on your own. It's totally different," tambah Kepala Divisi IT perseroan Andang Nugroho.











































