Nilai tukar rupiah kembali tertekan, setela banyak investor asing beralih ke instrumen dolar AS karena dipicu aturan baru tentang surat utang pemerintah yang dilakukan Jerman.
Demikian dikatakan oleh Pjs Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution ketika ditemui di Gedung Magister Management UI, Salemba, Jakarta, Rabu (19/5/2010).
"Ada sedikit melemah. Memang ini yang dipicu kejadian di Jerman karena mereka membuat aturan mengenai instrumen SBN (Surat Berharga Negara) mereka sehingga membuat orang lari ke dolar dan ya seluruh dunia mengalami hal yang sama," kata Darmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang masih di kisaran Rp 9.160/US$ kira-kira. Ini sementara saja, nanti juga akan lebih cerah," tukas Darmin.
(dnl/ang)











































