Demikian disampaikan manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/6/2010).
Penambahan kepemiliakn sahan di PT NSP ini merupakan proses closing kedua. Total kepemilikan nantinya berjumlah 95%. Perseroan pun tetap mempertahankan kepemilikan mitra domestrik, sebesar 5%.
Pada closing pertama, kepemilikan perseroan sebesar 75,5%. Sedangkan mitra domestik, dalam hal ini PT Siak Raya Timber sebesar 24,5%.
Bisnis sagu juga menjadi fokus perseroan dalam pengembangan selama tahun 2010. Jumlah lahan tertanam sendiri mencapai 12 ribu ton dan berlokasi di Kepulauan Riau. Sebanyak 2 ribu ha telah di panen sejak 2009. Sedangkan 3 ribu baru mulai dipanen pada tahun ini.
Sisanya, 3 ribu ha masih perlu rehabilitasi dan penanaman sisipan, dan 4 ribu ha penanaman kembali (replanting).
Sagu yang dikembangkan perseroan, bersama IPB dan BPPT akan diolah menjadi beragam olahan tepung sagu, ethanol dan ethanol nabati. Tepung sagu juga bisa dikembangkan kembali menjadi glass noodle, monosodium glutamate (MSG), sorbitol dan modified starch.
(wep/dro)