"Kami telah menjual 9 kapal di tahun lalu. Tahun ini sudah dua kapal (terjual), nilainya mencapai Rp 20 miliar, yaitu kapal Selat dan Telaga," ungkap Direktur Utama TMAS, Harto Khusumo usai RUPS di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, (28/6/2010).
Perseroan sendiri menargetkan dapat menjual tiga kapal lagi, hingga total yang akan dilepas sebanyak lima kapal. "Kita masuk masa peremajaan. Kita ingin kurangin kapal yang biaya docking-nya mahal. Ini untuk mengurangi beban finansial," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan pun tidak menganggarkan belanja modal (capex) khusus di tahun 2010. "Capex kita yang US$ 6,5 juta dikurangi 30% uang muka," paparnya.
Dengan langkah strategi ini, perseroan optimis akan terjadi pertumbuhan 10% pada pos pendapatan TMAS. "Akan ada peningkatan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 1 triliun atau meningkat 10% dari jumlah pendapatan tahun lalu. Diharapkan akan ada impact ke bottom line," imbuhnya.
Sepanjang triwulan I-2010, walau mengakui masih mengalami kerugian, namun terjadi peningkatan pendapatan dari Rp 217 miliar pada periode tahun lalu, menjadi Rp 222 miliar.
Dalam RUPS juga diputuskan untuk tidak bagikan dividen di tahun buku 2009. Pasalnya terjadi penurunan pendapatan di seluruh perusahaan nasional tahun lalu sebagai akibat dari dampak krisis global yang terjadi akhir 2008.
"Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kali ini, perseroan telah menetapkan tidak membagikan deviden dikarenakan penurunan pendapatan yang didapat pada tahun lalu. Sehingga seluruh dana yang berhasil dicatatkan oleh perseroan akan diperuntukkan sebagai laba ditahan," ujarnya.
(wep/dro)