"Kita kasih batas waktu sampai Jumat agar mereka paparkan kesiapan untuk perbaikan sistemnya. Kami masih yakin mereka akan siap (beroperasi) pada 5 Juli," ujar Sekretaris Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi Witoro Soelarno di sela acara 'Ancaman Terorisme Terhadap Sektor ESDM' Hotel Nikko, Jakarta, Kamis (1/7/2010).
Adapun beberapa sistem perbaikan yang ingin diketahui pemerintah dari Kideco yaitu pembersihan lahan yang harus benar-benar diawasi sistemnya untuk mengurangi bahaya dan penggunaan operator terlatih. Selain itu, Kideco juga harus bertanggung jawab terhadap kinerja, baik kontraktor maupun manusianya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Witoro tidak menjelaskan lebih lanjut sanksi apa yang akan diberikan kepada Kideco apabila hingga Jumat perusahaan itu belum juga memaparkan kesiapannya.
Namun ia yakin Kideco akan memenuhi ketentuan-ketentuan itu sehingga anak usaha PT Indika Energy Tbk itu bisa memulai operasi di lapangan-lapangan yang paling siap.
"Kami yakin Kideco akan penuhi itu, tapi bagaimana kideco bisa mengorganisasikan kontraktor yang ada di sana memenuhi persyaratan, kalau tidak terpenuhi, maka akan berat bagi kideco," jelasnya.
Witoro memastikan penutupan tambang tersebut tidak akan mempengaruhi produksi perusahaan. “Itu tidak akan pengaruhi produksi. Stok mereka masih banyak, termasuk exposed coal.”
Seperti diketahui, pemerintah menutup sementara sebagian wilayah Tambang milik PT Kideco Jaya Agung yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Penutupan tersebut dilakukan karena adanya kecelakaan tambang yang menyebabkan hilangnya nyawa 5 karyawan perseroan sepanjang tahun ini.
"Ditutup sementara oleh Inspektur Tambang yg melakukan investigasi karena tahun ini sudah ada 5 kecelakaan fatality di Kideco," ujar Kasubdit Keselamatan,Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3), Direktorat Tekhnik dan Lingkungan Mineral, Batubara dan Panas Bumi (Minerbapabum) Dirjen Minerbapabum Syawaluddin Lubis saat dihubungi, Selasa (29/6/2010) lalu.
Adapun korban tewas adalah karyawan Kideco dengan rincian Januari dua korban, Mei dua korban serta Juni 1 orang. Selain korban meninggal, ada juga karyawan yang mengalami luka berat dan ringan.
"Sehingga diputuskan untuk melakukan penghentian sementara sampai pihak Kideco melakukan perbaikan K3," jelasnya.
Namun sayangnya, Lubis belum memastikan sampai kapan pihaknya akan menutup sebagian wilayah tambang milik anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY) tersebut.
(epi/qom)