Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, penjelasan itu bertujuan untuk menghentikan ulah sebagian spekulan pasar dalam meningkatkan harga saham SMMT.
"Spekulasi-spekulasi cukup mengganggu. Mereka harus segera kasih keterbukaan, tapi saya tidak harus kasih deadline juga," jelas Eddy kepada detikFinance, Minggu (4/7/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini mereka belum menyampaikan rencana aksi korporasi atau mengubah core bussines (bisnis inti)," ucapnya beberapa waktu lalu.
Namun, Eddy percaya bahwa peningkatan saham SMMT bukanlah ulah dari grup Rajawali, selaku pengendali baru perusahaan Paparons Pizza ini. "Mereka ngapain goreng-goreng sendiri. Pasti ada segelintir pihak. Kalau harganya dinaikkan terus, dia jual ke siapa? Kan ada valuasinya. Kalau (harga) tinggi, mana orang mau masuk?," tegasnya.
BEI juga mengaku akan melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan efek (broker) yang memfasilitasi perdagangan saham SMMT. Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI Uriep Budhi Prasetyo juga telah meminta data dari broker-broker tersebut.
"Kita akan periksa juga (broker). Kalau manajemen nanti jika diperlukan,β imbuh Uriep akhir pekan ini.
"Pemeriksaan saya pikir gampang ya, siapa-siapa yang memainkan itu semua. Kan jumlahnya kecil," tambah Eddy.
Berdasarkan data perdagangan BEI 21-28 Juni 2010, tercacat empat broker yang paling aktif dalam aktivitas beli saham SMMT. PT Bhakti Securities yang membeli 82 lot di harga rata-rata Rp 1.161,95. Juga ada PT Indopremier Securities dengan pembelian 77 lot (Rp 900), PT Pratama Capital membeli 50 lot (Rp 580), dan PT Dwidana Sakti Sekurindo membeli 50 lot (Rp 500).
Saham SMMT menjelang akhir pekan (1/7/2010), memang kembali dihentikan perdagangannya (suspen). Suspen diberikan karena terjadi peningkatan harga yang tidak wajar.
Saham perseroan terus naik sebesar Rp 1.705 atau sebesar 362,77% dari penutupan Rp 470 di tanggal 18 Juni 2010 menjadi Rp 2.175 per 30 Juni 2010. "Suspensi ini hanya untuk cooling down," papar Eddy.
Sebagai catatan, usai masuk sebagai pengendali baru SMMT, Grup Rajawali langsung merombak susunan direksi dan komisaris SMMT pada RUPSLB yang digelar beberapa waktu lalu. Grup Rajawali menempatkan Managing Director Rajawali untuk sektor Agrikultur, Nicolas Bernadus Tirtadinata sebagai Direktur Utama SMMT serta Managing Director Corporate Relations Mining & Resources Rajawali Group, Darjoto Setyawan yang mendapat kursi Komisaris Utama SMMT.
Rajawali mengakuisisi 70,85% saham perseroan melalui dua perusahaan afiliasinya, Green Palm Resources dan Mutiara Timur Pratama senilai Rp 12,739 miliar.
(wep/ang)











































