Bangun Pabrik Pemintal Kapas, Evergreen Invesco Anggarkan Rp 90 Miliar

Bangun Pabrik Pemintal Kapas, Evergreen Invesco Anggarkan Rp 90 Miliar

- detikFinance
Jumat, 09 Jul 2010 15:29 WIB
Jakarta - PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) akan membangun pabrik pemintal kapas dari sutra alam dengan kapasitas produksi 100 ribu bal (gulungan) dimulai awal 2011. Perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 90 miliar.

Demikian disampaikan Presiden Direktur GREN Johanes Wahyudi Edward di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD Jakarta Jumat (9/7/2010).

Perseroan merupakan distributor utama dan sebagai importir barang dagangan antara lain kapas, kapas sintetis dan benang. Dengan permintaan benang yang terus meningkat, maka Evergreen tertarik untuk memulai pembangunan pabrik kedua mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayang dirinya belum mau mengungkapkan besaran investasi yang disiapkan dalam pembangunan pabrik ini. "Itu masih lama, kita konsen ke bisnis. Baru akan mulai di tahun depan," jelasnya.

Perseroan melalui anak usahanya, PT Tristate Indonesia juga terus mengembangkan industri textile dan produk textile, khususnya pemintalan benang (spining). Tristate Indonesia menghasilkan produk benang berbahan baku serat sintetis dengan beragam ukuran.

"Kita mulai tertarik tidak hanya kapas sintetis namun juga sutra alam," paparnya.

Anak usaha perseroan yang lain, PT Pasific Multi Industri juga tengah menyiapkan usaha tekstil, namun belum melakukan kegiatan operasional secara komersil. "Belanja modal kami tahun ini Rp 90 miliar, untuk pengembangan usaha," ucapnya.

Hingga akhir Juni 2010, perseroan mencatat volume perdagangan tekstil sebesar 40-50 ribu bal. Dan hingga akhir tahun diharapkan, bisa mencapai 80 ribu bal.

"Kontribusi masih didominasi oleh domestik. Untuk perusahaan-perusahaan tekstil," imbuhnya.

Perseoan juga siap mendistribusikan hasil perolehan dana IPO, sebesar Rp 210 miliar, untuk pelunasan utang dan penambahan modal  pada anak perusahaan PT Tristate Indonesia.

Penambahan modal sebesar Rp 120 juta digunakan untuk pembelian mesin pemintalan benang serat alam. "Kita berharap akan ada peningkatan marjin dengan penambahan mesin ini," tuturnya.

Hingga Juni 2010, perseroan membukukan pendapatan Rp 150-160 miliar, dan laba bersih  sebesar Rp 2 miliar.

Lanjut Johanes, pada semester II diprediksi akan ada peningkatan permintaan benang serat alam. Ini juga seiring dengan datangnya bulan Ramadan. "Produk tekstil high end kita untuk akhir tahun biasanya untuk ekspor, sehingga ada kekosongan untuk pasar domestik," ucap Johanes.



 

 

(wep/dro)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads