Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

eTrading Securities - detikFinance
Selasa, 27 Jul 2010 09:56 WIB
Market Flash eTrading
Jakarta - Dow Jones: Saham AS naik, setelah FedEx Corp meningkatkan perkiraan keuntungan dan laporan setelah data menunjukkan peningkatan penjualan rumah baru meredakan kekhawatiran terhadap ekonomi. FedEx dan United Parcel Service Inc, perusahaan paket yang dianggap pertanda untuk pertumbuhan global yang naik sekurang-kurangnya 1.9%. Pulte Group Inc dan Lennar Corp melonjak lebih dari 3.2%. Genzyme Corp naik sebesar 7.8% dari harga tertinggi sejak Februari 2009 di tengah spekulasi Produsen obat yang akan menjadi target perang harga. The Standard & Poor's 500 indeks (+1.1%) ke 1,115.01; Dow Jones Industrial Average (+1%) ke 10,525.43.

Regional : Mayoritas saham-saham Asia menguat di hari Selasa, di mana apresiasi pada Wall Street membantu mendorong bursa saham Australia ke level tertinggi dalam 4 pekan. Saham-saham perbankan naik 0.7% hingga 1,9%, dipimpin oleh kenaikan Wespac sebesar 1.9%. Pada sektor material, BHP Billiton (+0.4%), sementara Rio Tinto (+0.7%). Nikkei (+0.1%) 9511 S&P/ASX 200 (+0.6%) 4,511 Kospi (+0.5%) 1777 STI (+0.71%) 2988.

Commodity: Persediaan minyak di US mungkin jatuh minggu lalu terendah dalam empat bulan setelah barang impor menurun dan Tropical Storm Bonnie yang menggangu produksi di Teluk Meksiko. Persediaan minyak jatuh 1.75 juta barel atau 0.5%, di tujuh hari yang berakhir 23 Juli dari 353.5 juta dari minggu sebelumnya, menurut median estimasi 11 analis sebelum Laporan dari Departemen Energi besok. Terakhir kali, persediaan sangat rendah adalah tanggal 19 Maret ketika harga rata-rata $ 81.46 per barel. WTI Crude (+0.1%) $ 79.1/barrel Gold 100 (+0.1%) USD 1,185/t oz CPO (+1.4%) RM 2,570/MT Nickel (+2.2%) USD 20,800/MT Tin (-0.5%) USD 19,400/MT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Economic & Industrial News

Banking: Dua Calon Dirut Bank DKI Diajukan ke BI
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengajukan dua nama calon Direktur Utama (Dirut) Bank DKI ke Bank Indonesia (BI) untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pascapengunduran diri Winny Erwindia dari posisi Dirut Bank BUMD tersebut per 22 Juli lalu. Fauzi berharap BI segera melakukan uji kelayakan dan kepatutan agar posisi Dirut Bank DKI segera terisi. Pemprov DKI sebagai pemegang saham mayoritas,sudah menerima surat pengunduran diri Winny Endriani Hasan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).

Economic: Pemerintah turunkan target pembiayaan
Pemerintah menurunkan target pembiayaan tahun ini lebih dari Rp37 triliun menyusul rendahnya belanja negara yang diperkirakan turut mengurangi realisasi defisit anggaran menjadi hanya 1,5% dari PDB. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan dengan mempertimbangkan realisasi APBN di paruh pertama dan progonosanya di paruh kedua, maka defisit anggaran tahun ini kemungkinan besar tidak sebesar asumsi di APBN-P 2010. Defisit anggaran diperkirakan hanya sebesar Rp95,1 triliun atau 1,5% dari PDB, lebih rendah dari perkiraan awal di APBN-P 2010 yang mencapai Rp133,7 triliun atau 2,1% PDB.

Economic: Defisit APBNP 2010 Hanya 1,5%
Defisit APBN-Perubahan 2010 diprediksi hanya sebesar 1,5%, atau lebih rendah dari perkiraan semula sebesar 2,1%. Hal ini disebabkan karena kombinasi penyerapan anggaran yang tak maksimal dan pendapatan yang melebihi perkiraan. Dengan tren seperti itu, Agus Marto menyatakan pihaknya memperkirakan defisit APBN-P 2010 akan jauh bergeser dari target dalam APBN-P 2010 yang ditentukan sebesar 2,1%. Pada paparannya di hadapan Banggar, Agus Marto menyebutkan defisit tahun ini hanya sebesar 1,5%. Dengan defist yang lebih kecil dari target tersebut, Agus Marto menyebutkan pemerintah berencana mengurangi pembiayaan dalam APBN-P 2010 sebesar Rp 37 triliun. Dia menyatakan pengurangan pembiyaan tersebut akan dilakukan melalui pengurangan Surat Utang Negara (SUN) dan penyesuaian dengan posisi akhir Sisa Akhir Lebih (SAL).

Economic: Ekonomi RI Tumbuh 5,8 Persen
Pemerintah memublikasikan realisasi APBN 2010 semester I-2010. Sepanjang Januari-Juni (semester I) 2010, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,8 % atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4,3 %. Adapun pada semester II-2010, realisasi pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa mencapai 6,9 % sehingga sepanjang tahun diperkirakan sebesar 6,0%.

Economic: Dana Transfer Daerah Naik Rp2,8 Triliun
Pemerintah menaikkan target dana transfer ke daerah meningkat sebesar Rp2,8 triliun atau menjadi Rp347,4 triliun dari target semula di APBN-P 2009 yang sebesar Rp344,6 triliun. Adapun dana transfer daerah yang dibagi ke dalam dua pos yaitu dana perimbangan yang ditargetkan sebesar pencapaianya sebesar Rp163,3 triliun, sedangkan Dana otonomi khusus dan penyesuaian juga meningkat menjadi Rp22,6 triliun. Sementara itu, hingga semester I 2010 dana transfer ke daerah telah mencapai Rp161,6 triliun atau sekira 47 persen dari target APBN-P 2010 yang sebesar Rp344,6 triliun.

Energy: Pertamina butuh Permen Perindustrian
Peraturan Menteri Perindustrian No.85/M-IND/PER/11/2008 dibutuhkan PT Pertamina Persero untuk memastikan pelaksanaan program konversi minyak tanah ke elpiji berjalan sesuai dengan target. Permen tersebut menjadi payung bagi peredaran sekitar 9 juta tabung layak pakai yang belum mengacu pada aturan SNI wajib yang mulai berlaku pada 2008. Permen Perindustrian itu juga mengatur adanya keharusan pengujian ulang terhadap kelayakan penggunaan tabung-tabung tersebut paling lambat 1 Juli 2018.

Energy: Konsorsium ONWJ Targetkan Produksi Naik 10%
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama anggota konsorsium pemilik blok Offshore North West Java (ONWJ) menganggarkan US$ 500 juta untuk dapat meningkatkan produksi 10% tahun depan. Senior Vice President Business Development Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) Slamet Riadhy menyebut saat ini produksi rata-rata ONWJ berfluktuasi antara 26.000-28.000 barel oil equivalent per day (BOEPD). Pada 2011, konsorsium menargetkan produksinya bisa naik 10% menjadi 28.600-30.800 BOEPD. Pertamina resmi mengakuisisi 46% kepemilikan BP di ONWJ pada 25 Juni lalu senilai US$ 280 juta.

Energy: Pertamina Ingin Produk Pelumas Jadi Anak Usaha
PT Pertamina (Persero) menargetkan untuk menjadikan salah satu produknya, yakni pelumas, sebagai anak perusahaan perseroan. Namun pihak perseroan mengakui bila rencana perizinan pembentukan anak perusahaan ini tidak mudah.

Europe: Semester I, Penjualan VW Naik 16%
Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen AG, berhasil meningkatkan penjualannya masing-masing sebesar 5,6% di bulan Juni (yoy) dan 16% untuk semester I 2010. Melonjaknya penjualan di pasar China dan pasar Amerika Serikat menjadi salah satu pemicunya. Dalam pernyataan resminya, Volkswagen mengumumkan, bulan lalu mereka telah berhasil menjual 644.000 unit kendaraan, naik dari tahun lalu yang sebesar 609.900 unit kendaraan. Untuk penjualan bulan Januari-Juni, penjualan mencapai 3,58 juta unit, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,1 juta unit. Penjualan Volkswagen di China sendiri naik 45,7% menjadi sebesar 950.300, adapun di Amerika Serikat penjualan tercatat sebesar 175.300, atau naik 29,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Finance: H1, Allianz Sudah Raup 50% Dari Target Premi Tahun Ini
PT Allianz Life Indonesia sepanjang semester I 2010 mengalami pertumbuhan positif dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Presiden Direktur Allianz Life Indonesia Jens Reisch bilang, pencapaian premi di semester I menapaki rekor baru baik untuk top line maupun bottom linenya. Sementara itu untuk kinerja unit syariah Allianz Life Indonesia mencetak pertumbuhan premi sebesar Rp 69,2 miliar sepanjang kuartal pertama 2010. Pencapaian ini naik hingga 89% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 36,6 miliar. Tak hanya itu, pada tiga bulan pertama tahun ini, unit syariah Allianz Life ini juga mencetak pertumbuhan jumlah polis hingga 6.800. Angka ini naik 58% dari sekitar 4.300 polis pada periode yang sama tahun lalu.

Industry: Deindustrialisasi Belum Menyeluruh untuk Industri
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Dedi Mulyadi mengatakan saat ini, belum terjadi deindustrialisasi secara menyeluruh di semua sektor industri.

Corporate news

ANTM: Kerja Saham Antam-Inco Belum Jelas
Kelanjutan kerja sama pembelian nikel antara dua raksasa nikel Indonesia, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk dan PT International Nickel Indonesia Tbk ternyata masih belum jelas. Sekretaris perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo mengatakan negosiasi kelanjutan kerja sama itu telah berjalan sejak kontrak kedua perusahaan yang tertuang dalam Cooperative Resources Agreement berakhir pada 18 Juli 2008. Sekretaris perusahaan Inco Indra N. Ginting mengatakan negosiasi tidak hanya terpusat pada harga, tapi juga menyangkut sejumlah faktor lain.

BBRI: Kredit BRI semester I naik 25%
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk hingga paruh pertama tahun ini membukukan kenaikan kredit sekitar 22%-25% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dirut BRI Sofyan Basir mengatakan belum akan merubah target kredit pada tahun ini meski pertumbuhan pada pertengahan tahun ini mencapai 22%-25%. Bank pelat merah itu menargetkan kredit pada tahun ini tumbuh 22%-24%.

BBNI: BNI Terbitkan 3,37 miliar saham
PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,37 miliar untuk meningkatkan kepemilikan publik hingga 40% pada tahun ini. Sementara itu, hingga semester I/2010 bank BUMN itu membukukan laba sebesar Rp1,93 triliun. Berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis, melalui penerbitan saham baru sebesar 3,37 miliar lembar yang setara dengan persentase kepemilikan 16%, saham BNI yang beredar menjadi 18,65 miliar lembar dengan porsi saham pemerintah 11,289 miliar lembar dan publik 7,459 miliar lembar.

BNBR: Juli, Tak Akan Konsolidasi Anak Usahanya
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana tak lagi akan mengonsolidasikan laporan keuangan anak usahanya terutama perusahaan yang terbuka. Artinya, BNBR tak lagi akan mengonsolidasikan kinerja PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Dengan begitu, maka BNBR akan lebih sehat. Pasalnya, tanpa konsolidasi laporan keuangan maka utang-utang anak usahanya secara langsung tak lagi membebani neraca BNBR. Tak hanya itu, BNBR juga akan lebih mandiri dalam meningkatkan kinerjanya. Siddharta Moersjid, Direktur BNBR membenarkannya. "Wacana tersebut memang sempat diusulkan, namun sepengetahuan saya sampai saat ini belum ada kajian yang konkret tentang hal ini," ucapnya.

BUMI: Bumi Resources Mineral Cari Aset Untuk IPO
Sepertinya PT Bumi Resources Tbk (BUMI) benar-benar akan mewujudkan rencananya untuk melangsungkan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana untuk anak usahanya, yaitu PT Bumi Resources Mineral (BRM). Namun, hingga saat ini manajemen BUMI masih terus mengkaji aset apa yang akan dimasukkannya ke dalam BRM. BRM akan menjual 25% sahamnya di IPO. Dari hajatan tersebut, BRM kemungkinan akan mendapatkan dana segar US$ 300 juta. Maklum saja, aset BRM saat ini sebesar US$ 1 miliar. Dana ini kemungkinan besar akan digunakan untuk membayar utang.

MCOR: Rp 121,7 Miliar Dana Rights Issue Bank Windu untuk Kredit
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (MCOR) memastikan menggunakan dana Rp 121,755 miliar untuk peningkatan kredit perseroan di tahun 2010. Dana diambil dari hasil penerbitan rights issue yang bernilai Rp 202,926 miliar. Menurut Direktur Utama MCOR, Herman Sujono, proses rights issue baru saja berlangsung dan telah dicatatkan di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Juni 2010 lalu. MCOR telah menerbitkan 1.014.630.713 saham baru di harga Rp 200 per saham. Total dana yang akan diperoleh perseroan sebesar Rp 202,926 miliar. Dimana 60% diantaranya, atau Rp 121,755 miliar, digunakan untuk ekspansi kredit. Sementara sisanya untuk penambahan jaringan operasional berupa kantor cabang, serta peningkatan sistem IT.

SPMA: Raih Laba Rp 17,98 Miliar
Produsen kertas PT Suparma Tbk (SPMA) mencatakan laba bersih pada 1H10 sebesar Rp17,98 miliar. Perolehan laba bersih tersebut turun 34,66% dibandingkan periode yang sama 2009 sebesar Rp27,52 miliar. Sementara itu, dalam penjualan, perseroan membukukan kenaikan sebesar 24,46%. Pada 1h10, Suparma mencatatkan penjualan yang tidak diaudit Rp580,87 miliar. Pada periode yang sama 2009, penjualan Suparma tercatat Rp466,71 miliar.

IPO: Harum Energy Lepas 20% Saham ke Publik
PT Harum Energy akan melepas sekitar 20% saham ke publik melalui penawaran umum perdana/IPO. Jumlahpelepasan saham tersebut leboh sedikit dibanding target sebelumnya yaitu sekitar 28%. Namun, total dana yang ditargetkan perusahaan ettap sebesar US$400 juta atau sekitar Rp3,6 triliun. Total saham yang dilepas perusahaan sekitar 800 juta unit.

Earning Watch

JSMR: Laba Melonjak 63%

NIKL: Laba Bersih Melonjak 4 Kali Lipat

SGRO: Laba Bersih Tumbuh 37,8%

RMBA: Laba Bersih Melonjak 386% pada 2Q10

DILD: Laba Bersih Melojak 35 Kali Lipat

(etr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads