PT Astra International Tbk (ASII) cetak kenaikan laba bersih sebanyak 52% di semester I-2010 menjadi Rp 6,4 triliun. Dengan demikian, laba bersih per saham juga naik 52% menjadi Rp 1.591 per lembar saham.
"Kepercayaan konsumen cenderung meningkat seiring dengan stabilnya suku bunga dan nilai tukar Rupiah. Astra telah berhasil melewati paruh pertama 2010 dengan baik dan diharapkan akan tetap dapat menghadapi pasar yang cukup menantang di semester kedua," kata Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Kamis (29/7/2010).
Penghasilan bersih emiten berkode ASII itu di paruh pertama 2010 mencapai Rp 61,9 triliun atau naik 38%. Sementara nilai aktiva bersih perseroan mencapai Rp 43,1 triliun meningkat 8% dibanding per akhir 2009 lalu, yang berarti nilai aktiva bersih per saham mencapai Rp 10.650.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bidang usaha otomotif dan jasa keuangan secara keseluruhan, tidak termasuk asosiasi dan jointly controlled entities, di paruh pertama tahun 2010 menyumbang laba usaha sebesar Rp 2,5 triliun. Share of results di bidang otomotif serta asosiasi dan jointly controlled entities dari bidang jasa keuangan mencapai Rp 2,3 triliun atau naik 171%.
"Total penjualan mobil nasional sepanjang Semester I tahun 2010 naik 76% mencapai lebih dari 370.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra naik 71% menjadi sekitar 208.000 unit, yang berarti pangsa pasar sedikit menurun menjadi 56%," ujarnya.
Sementara itu, penjualan sepeda motor nasional sepanjang Semester I tahun 2010 naik 41% menjadi sekitar 3,6 juta unit. "Sebagai pemimpin pasar, penjualan produk PT Astra Honda Motor (AHM) mengalami kenaikan sebesar 43% menjadi 1,7 juta unit, sehingga pangsa pasar AHM sedikit mengalami kenaikan dari 45,8% menjadi 46,3%," ucapnya.
Sedangkan, perusahaan Astra yang bergerak di bidang manufaktur komponen kendaraan roda dua dan roda empat, Astra Autoparts turut diuntungkan dengan kenaikan penjualan otomotif, melaporkan laba bersih naik 81% menjadi Rp 569 miliar.
Ia menambahkan, Kontribusi dari Bidang Jasa Keuangan Perseroan, khususnya pembiayaan konsumen mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan pinjaman yang dibukukan dan tingkat suku bunga yang relatif stabil.
Di semester I-2010, PT Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services mencatat nilai pembiayaan naik 54% menjadi Rp 20,8 triliun.
"Pada bulan Juni 2010, Astra mengumumkan untuk membeli 47% saham PT Astra Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama. Transaksi ini diharapkan selesai pada Semester II Tahun 2010 bila semua persyaratan telah disetujui oleh badan regulator," tambahnya.
Sementara itu, PT Bank Permata Tbk, yang 44,5% sahamnya dimiliki oleh Perseroan, juga mengalami pertumbuhan yang baik selama enam bulan pertama 2010 didorong oleh situasi makro yang positif.
Prijono mengatakan, laba usaha dari bidang sumber daya alam dan bidang lain seperti agribisnis, alat berat, pertambangan, teknologi informasi, infrastruktur dan logistik, turun 1% menjadi Rp 4,0 triliun.
"Hasil yang cukup baik di sektor alat berat dan infrastruktur cukup membantu penurunan kontribusi bidang agribisnis dan kontrak penambangan batubara," katanya.
Penjualan bersih PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), turun 1% dari Rp 3,54 triliun menjadi Rp 3,52 triliun, sedangkan harga pokok penjualan naik 6% dari Rp 2,16 triliun menjadi Rp 2,69 triliun yang mengakibatkan laba bersih perusahaaan turun dari Rp 770 miliar menjadi Rp 636 miliar.
Sedangkan PT United Tractors Tbk (UNTR), mencatat sedikit kenaikan laba bersih sebesar 1% menjadi Rp 1,9 triliun pada enam bulan pertama tahun 2010. Penjualan unit Komatsu naik 95% menjadi 2.700 unit akibat tingginya permintaan dari sektor
pertambangan dan perkebunan.
"Meskipun penjualan unit meningkat, laba bersih UT hanya sedikit mengalami kenaikan disebabkan oleh adanya pergeseran komposisi penjualan ke unit-unit dengan margin laba yang rendah," tambahnya.
Anak perusahaan UT yang bergerak di bidang kontraktor penambangan, PT Pamapersada Nusantara (Pama), mencatat kenaikan ekstraksi batubara sebesar 24% menjadi 37,5 juta ton dan peningkatan overburden removal sebesar 15% menjadi 313 juta bcm.
Sementara itu penjualan dari tambang sendiri tercatat sebesar lebih dari 1,2 juta ton. Menurutnya, meskipun produksi meningkat, kontribusi Pama ke laba bersih UT turun karena margin keuntungan yang rendah yang disebabkan oleh peningkatan biaya produksi dan penguatan nilai tukar rupiah.
Untuk PT Astra Graphia Tbk, anak perusahaan dengan kepemilikan 76,9% yang bergerak di bidang information technology solution dan distributor tunggal Fuji Xerox di Indonesia mencatat kenaikan laba bersih sebesar 71% menjadi Rp 44 miliar.
Sementara itu, bidang usaha infrastruktur dan logistik mencatat laba bersih Rp 179 miliar atau naik 39% dari periode enam bulan pertama tahun 2009. PAM Lyonnaise Jaya, pengelola dan distributor air minum untuk Jakarta bagian barat, mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 30% menjadi 73 juta meter kubik air.
PT Marga Mandalasakti, mengalami kenaikan volume trafik sebesar 8% atau 14,1 juta kendaraan. Sementara itu PT Serasi Autoraya berhasil meningkatkan keuntungan dari penjualan mobil eks rental.
(ang/qom)











































