Seperti dikutip dari siaran pers perseroan di situs resmi Telkom, Jumat (30/7/2010), adanya penurunan laba selisih kurs sebesar Rp 439 miliar dibandingkan periode sebelumnya, mengakibatkan beban bersih lainnya naik sebesar Rp 440 miliar atau 1.124% sehingga laba Bersih turun ke Rp 6 triliun dari sebelumnya Rp 6,04 triliun.
"Laba bersih sedikit menurun akibat apresiasi Rupiah terhadap mata uang asing, namun EBITDA naik 2,9% dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dalam siaran per tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, naiknya pendapatan usaha sebanyak Rp 1,631 triliun atau 5% itu sebagian besar disumbangkan oleh kenaikan Pendapatan Data, Internet, dan Jasa Teknologi Informatika sebesar Rp 1,588 triliun atau 18%.
Pendapatan Telepon Seluler naik sebesar Rp 439 miliar atau 3%, sedangkan Pendapatan Telepon Tetap turun sebesar Rp 760 miliar atau 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sampai dengan semester I-2010, jumlah pelanggan baru selular meningkat 6,7 juta pelanggan atau tumbuh sebesar 16,2% menjadi 88,3 juta pelanggan dan jumlah pelanggan fixed broadband mencapai 1,4 juta pelanggan atau tumbuh 73,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada periode yang sama, beban usaha perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp 1,849 triliun atau 9%. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan beban operasi dan pemeliharaan sebesar R p1,394 triliun atau 20% serta beban depresiasi dan amortisasi sebesar R p737 miliar atau 11% sejalan dengan expansi Node B (3G).
Selain itu beban karyawan dan beban umum dan sdministrasi turun masing-masing sebesar Rp 213 miliar dan Rp 119 miliar atau 6% dan 10%. (ang/dnl)