Telkom Masih Bahas Pengalihan Menara dengan Singtel

Telkom Masih Bahas Pengalihan Menara dengan Singtel

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Rabu, 04 Agu 2010 12:41 WIB
Jakarta - Rencana pengambilalihan pengelolaan menara telekomunikasi (BTS) yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) ke anak usaha perseroan, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), masih belum terlaksana. TLKM masih terus bernegosiasi dengan pemegang saham lain, yaitu Singtel.

"Tower Telkomsel yang akan dikelola Mitratel masih negosiasi dengan Singtel. Dan belum ada kesepakatan," kata Direktur Utama TLKM Rinaldi Firmansyah, dalam konferensi pers acara Investor Day di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (4/8/2010).

"Setelah itu diperoleh akan ada alih kelola menara telekomunikasi dari Flexi dan Telkomsel ke Mitratel," ujar Rinaldi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditambahkannya, proses alih kelola tersebut akan dilakukan secara bertahap. Kedepan, menara-menara yang dimiliki Flexi dan Telkomsel juga akan disewakan kepada operator lain.

"Saat ini sudah ada beberapa operator yang menyewa tower Flexi," ujarnya.

Hingga semester-I 2010, unit BTS seluler yang dimiliki perseroan mencapai 28.481 tower. Jumlah ini meningkat 19% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara jumlah pelanggan selulernya mencapai 88.3 juta orang, meningkat sekitar 16% dibanding periode yang sama tahun lalu, 76 juta orang.

"Tahun ini kami targetkan jumlah pelanggan seluler menjadi 100 juta, sedangkan pendapatan konsolidasi kami akan tumbuh single digit," katanya.

Pada semester I 2010, membukukan penurunan tipis laba bersih 0,7% persen di semester I-2010 menjadi Rp 6 triliun akibat rugi selisih kurs. Sementara pendapatan perseroan meningkat 5% menjadi Rp 34,43 triliun dari sebelumnya Rp 32,612 triliun.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telekomunikasi itu mencatat kenaikan EBITDA sebesar Rp 529 miliar atau 2,9% dari Rp 18,253 triliun menjadi Rp 18,782 triliun. Pendapatan Telepon Seluler naik sebesar Rp 439 miliar atau 3%, sedangkan Pendapatan Telepon Tetap turun sebesar Rp 760 miliar atau 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads