Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

- detikFinance
Kamis, 05 Agu 2010 09:53 WIB
Jakarta - Dow Jones: Saham-saham AS meningkat, mengirimkan Indeks Standard & Poor's 500 ke level penutupan tertinggi selama 2 bulan terakhir, sehubungan dengan meningkatnya tingkat penyerapan industri dan tenaga kerja yang yang lebih cepat dari yang diperkirakan seolah menepis kekahawatiran melambatnya pemulihan ekonomi. Priceline.com Inc. naik 22% setelah memproyeksikan pendapatan yang melebihi estimasi awa. Barnes & Noble Inc. naik 19% sehubungan dengan franchise toko buku terbesar di AS ini menyatakan akan mempertimbangkan kemungkinan untuk menjual perusahaan. Indeks Benchmark kembali pulih setelah menghapus keuntungan sehubungan dengan laporan Bloomberg bahwa China sudah memerintahkan kepada para pemberi pinjaman untuk melakukan stress test yang baru untuk melihat efek terburuk dari kemerosotan real-estate. The Standard & Poor's 500 Indeks (+0.6%) 1,127.24; Dow Jones Industrial Average Indeks (+0.4%) 10,680.43

Regional : Bursa saham Asia menguat di hari Kamis setelah keluarnya data AS yang membantu penguatan pada Wall Street. Produsen otomotif Jepang mengarahkan rally pada bursa saham Jepang setelah Toyota mencatatkan tingginya laba kuartalan yang mendorong prospek bullish. Toyota (+2.6%). Nissan Motor (+2.5%), Honda Motor r(+2.6%) dan Mitsubishi (+2.0%). Nikkei (+1.9%) 9671, S&P/ASX 200 (+0.7%) 4572, Kospi (+0.3%) 1794,STI (+0.29%) 3010.

Commodity: Minyak mentah diperdagangkan menguat diatas $82 per barel pada hari ketiga setelah laporah ekonomi AS menunjukkan tingkat industri dan gaji meningkat dari perkiraan pada bulan Juli Minyak mentah tetap bertahan di posisi tertinggi dalam 3 bulan terakhir setelah mengalami kenaikan sebesar 7% pada lima hari yang lalu sehubungan dengan laporan yang kemudian meningkatkan optimisme permintaan bahan bakar akan terus bertambah seiring dengan pemulihan ekonomi. Laporan Departemen Energi AS menyatakan bahwa supply bensin naik ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir pada minggu terkakhir bulan Juli. WTI Crude (-0.1%) $ 82.3/barrel, Gold 100 (+0.1%) USD 1,197/t oz, CPO (+1.4%) RM 2,632/MT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Economic & Industrial News

Economic: Redenominasi Sempat Bikin Nasabah Panik dan Khawatir
Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) disibukkan oleh pertanyaan-pertanyaan dari para nasabah bahkan perbankan diluar negeri terkait wacana Bank Indonesia (BI) yang akan melakukan redenominasi rupiah.Sosialisasi akan dilakukan hingga 2012, dan tahun 2013 akan dilanjutkan dengan masa transisi. Pada masa transisi digunakan dua rupiah, yakni memakai istilah rupiah lama dan rupiah hasil redenominasi yang disebut rupiah baru. Pjs Gubernur BI, Darmin Nasution mengatakan di toko-toko yang menjual sebuah barang akan tercatat 2 label harga. Yakni dengan rupiah lama dan dengan rupiah baru. Jika nol-nya disederhanakan 3 digit, lanjut Darmin, kalau harga barangnya Rp 10.000 maka akan dibuat dua label yakni Rp 10.000 untuk rupiah lama dan Rp 10 untuk rupiah baru.

Economic: Asia Kurangi Stimulus, Ekspor RI Bakal Melandai
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu memperkirakan ekspor non migas Indonesia pada semester II-2010 akan melandai dibandingkan semester I-2010. Masalah stimulus ini juga mempengaruhi gerak permintaan pasar di China beberapa bulan terakhir meski belum mempengaruhi ekspor Indonesia ke China namun mempengaruhi pasar ekspor dunia. Misalnya nilai ekspor non migas Indonesia ke China pada Mei 2010 mencapai US$ 1,5 miliar sedangkan bulan Juni 2010 tembus US$ 1,9 miliar. Menurutnya pertumbuhan komulatif ekspor non migas Indonesia per Januari-Juni 2010 mengalami peningkatan 38,4% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara periode Juli 2009-Juni 2010 mengalami kenaikan 18%.

Banking: Bank Asing, Swasta Pangkas Bunga Kredit, Bank BUMN Malah Menaikkan
Bank asing dan campuran lebih agresif menurunkan suku bunga kreditnya. Tragisnya, bank-bank BUMN justru tercatat menaikkan suku bunganya. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), selama bulan Juli 2010 bunga kredit kelompok bank asing dan campuran turun 35 bps. Kelompok bank swasta dan BPD (Bank Perkreditan Rakyat) mencatatkan penurunan bunga kredit masing-masing 13 dan 7 bps. Namun untuk kelompok bank persero justru tercatat menaikkan suku bunga kreditnya rata-rata sebesar 66 bps.

Economic: NAV Reksadana Turun Rp 3,06 Triliun dalam Sebulan
Pasar reksadana sepertinya tidak mengikuti gerak pasar saham dan pasar obligasi yang tengah menggeliat sepanjang bulan lalu. Hal tersebut terlihat dari jumlah nilai aktiva bersih (NAV) total reksadana yang justru turun di bulan Juli 2010, menjadi Rp 120,15 triliun. Padahal, pada bulan Juni 2010 kemarin, total NAV mencapai Rp 123,21 triliun. Artinya NAB seluruh reksadana turun sekitar 2,48 % atau Rp 3,06 triliun dalam waktu sebulan. Meski begitu, kondisi tersebut tidak diikuti dengan pengurangan jumlah unit reksadana. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), jumlah unit justru naik menjadi 74,62 miliar unit. Bulan Juni 2010 lalu, total unit hanya mencapai 74,11 miliar.

Economic: Volume ekspor produk hutan tumbuh 35,85%
Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan (BPK) Hadi Daryanto mengungkapkan volume ekspor produk kehutanan hingga Juli 2010 mengalami kenaikan 35,85% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Juli tahun ini, volume ekspor tercatat 1,52 juta meterkubik (m3) dengan nilai ekspor US$805,95 juta, sedangkan tahun sebelumnya 1,12 juta m3 dengan nilai US$556,2 juta.

Energy: Pemulihan Ekonomi Global Picu Kenaikan Harga Baja
Pemangkasan produksi baja di tengah pemulihan ekonomi global mendorong kenaikan harga produk itu di pasar dunia dan domestik. Sebulan terakhir, harga baja naik US$20-US$40 per ton dibandingkan dengan harga pada Juni. Kondisi ini menyebabkan kalangan industri harus menghitung ulang biaya produksi yang akan berdampak terhadap harga produk. Di usaha pelayaran, kenaikan harga baja bahkan telah mendongkrak harga kapal.

US: Sektor Jasa AS Tumbuh Lebih Cepat dari Perkiraan
Sektor jasa Amerika Serikat tumbuh lebih cepat daripada yang diperkirakan pada Juli, laporan menunjukkan Rabu, menawarkan harapan untuk sektor kunci ekonomi Amerika Serikat. Institute of Supply Management mengatakan indeks non-manufaktur naik menjadi 54,3 persen dari 53,8 pada Juni. Setiap angka di atas 50 persen mengindikasikan pertumbuhan di sektor yang mencatat untu sekitar dua pertiga dari kegiatan ekonomi Amerika Serikat. Kenaikan yang dibukukan merupakan yang ketujuh bulan berturut-turut, sektor non-manufaktur mengalahkan perkiraan analis dari sebuah ekspansi yang lebih moderat menjadi 53 persen. Anthony Nieves dari ISM mengatakan survei menunjukkan "pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor non-manufaktur pada tingkat yang sedikit lebih cepat."

Corporate news

BBKP: Raup Laba bersih Rp 226,6 Miliar
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatat laba bersih Rp 226,6 miliar, atau naik 12,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 200,715 miliar. Naiknya laba dikarenakan menurunnya jumlah beban bunga perseroan yang mencapai Rp 272,745 miliar. Pendapatan bunga dan syariah perseroan secara konsolidasi, mencapai Rp 1,817 triliun, atau turun 4,96% dibandingkan semester-I 2009, Rp 1,912 triliun. Namun jumlah beban bunga dan syariah tercatat turun 22,31% dari Rp 1,222 triliun menjadi Rp 949,441 triliun. Dengan demikian pendapatan bunga dan syariah net mencapai Rp 868,263 miliar, atau meningkat 25,68% dibandingkan tahun lalu, Rp 690,798 miliar. Jumlah pendapatan operasional lain mencapai Rp 236,082 miliar, naik tipis dibandingkan tahun lalu, Rp 212,368 miliar. Beban operasional pun naik menjadi Rp 719,112 miliar.

PGAS: Incar 1 Ladang Gas
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tengah melakukan uji tuntas (due diligence) atas 1 ladang gas. Akuisisi ini bertujuan memperkuat basis pasokan perseroan. Seperti diketahui, PGN mengalokasikan dana sekitar US$ 350 juta untuk mendukung rencana akuisisi ladang gas di Tanah Air. Perseroan memiliki dana kas internal untuk membiayai ekspansi bisnisnya tersebut. Dana akuisisi tersebut tidak termasuk dalam anggaran belanja modal perusahaan (capital expenditure/capex) 2010 sebesar 250-300 juta dolar AS. Sementara, mengenai proyek pembangunan pipa distribusi di Jawa Barat sepanjang 483 kilometer (km) milik perseroan saat ini telah rampung pengerjaannya sekitar 86%. Rencananya, proyek yang mulai berjalan dari tahun 2005 ditargetkan akan selesai pada September 2011 bernilai 230 juta dolar AS.

LSIP: Bakal Perluas Areal Tanam CPO
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) berencana ekspansi. Untuk mengejar target produksi CPO di tahun ini, emiten berkode saham LSIP ini akan memperluas areal tanam maksimal 5.000 hektare. Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng mengungkapkan, saat ini, total areal tanam sawit LSIP mencapai 100.000 hektare. Sementara, luas areal yang masih belum ditanami saat ini mencapai 100.000 hektare.

ITMG: Penjualan Batubara Ditargetkan Capai 11 Juta Ton
Penjualan batubara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di semester I 2010 diperkirakan mencapai 11 juta ton. Angka itu lebih tinggi 48% dari yang ditargetkan tahun ini. Presiden Direktur ITMG Somyot Ruchirawat yakin, target penjualan tahun ini bisa tercapai. Saat ini ITMG sudah memiliki 94% kontrak penjualan batubara. Sekitar 80% kontrak penjualan sudah ada harga jualnya, yaitu US$ 73 per ton, ujarnya di Jakarta, Rabu (4/8). Sementara, lanjutnya, sebesar 14% kontrak mengikuti harga indeks, dan sisanya 6% belum ditentukan harga jualnya.

BMRI: Mandiri belum bisa penuhi aturan LDR
PT Bank Mandiri Tbk pesimistis dalam waktu lima bulan bisa memenuhi rasio kredit terhadap dana (loan to deposit ratio/LDR) minimal 75% untuk lepas dari โ€˜jeratโ€™ rencana ketentuan baru Bank Indonesia. Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini menyampaikan dengan target kredit pada tahun ini sebesar 20%, cukup berat bagi perseroan untuk mendorong LDR naik di level 75% dari posisi saat ini 66%.

ASII: Astra enggan gandeng otomotif China
PT Astra International Tbk enggan menjalin kerja sama dengan produsen otomotif China, meski peluang tersebut terbuka lebar seiring implementasi pasar bebas Asean-China (ACFTA). Astra merasa selama ini sudah cukup nyaman bekerja sama dengan prinsipal otomotif dari Jepang dan Eropa. Presdir PT Astra International Tbk menjelaskan otomotif Astra saat ini menguasai 57% pangsa pasar nasional. Adapun kontribusi divisi otomotif tahun ini mencapai 50% terhadap total pendapatan Astra.

BNGA: CIMB Niaga incar Rp1 triliun dari produk terbaru
PT Bank CIMB Niaga Tbk menargetkan perolehan dana sebesar Rp1 triliun melalui peluncuran produk deposito terbarunya. Hari ini CIMB Niaga telah meluncurkan Deposito X-tra yaitu produk simpanan pihak ketiga dalam bentuk deposito berjangka berdenominasi Rupiah dengan jangka waktu 3,6, dan 12 bulan. Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D. James Rompas menargetkan dapat mempertahankan pangsa pasar dalam hal pengumpulan dana dari masyarakat.

ADRO: Investasi US$590 Juta
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menganggarkan US$590 juta atau sekitar Rp5,3 triliun untuk mencapai target produksi batubara sebanyak 80 juta ton pada 2014. Tahun lalu, produksi batubara Adaro emncapai 40,6 juta ton. Karena itu, perseroan akan meningkatkan produksinya sebanyak 39,4 juta ton dalam 5 tahun. Proyek tersebut dimulai tahun ini. Sementara itu, sepajang 2010, Adaro menargetkan volume produksi sebanyak 45 juta ton atau bertambah 4,4 juta ton dibandingkan tahun lalu.

TLKM: Pembelian Menara Telkomsel Telah Rp 3,8 Triliun
BUMN Telekomunikasi terbesar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) harus membayar Rp 2,52 triliun hingga Rp 3,8 triliun ke Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (Singtel) untuk membeli atau merestrukturisasi menara milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel). Kebutuhan dana itu didasarkan pada jumlah menara Telkomsel yang akan dibeli, yakni 9.000 unit serta kepemilikan Singtel di Telkomsel sebanyak 35%. Perhitungan tersebut juga didasarkan pada harga menara sebesar Rp 800 juta hingga Rp 1,2 miliar per unit.

WIKA: Gaet Proyek Konstruksi Rp192 Miliar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal memperoleh dua proyek konstruksi senilai total Rp192 miliar. Kedua proyek tersebut adalah pembangunan jembatan Kertosono di Jawa Tengah dengan nilai proyek Rp60 miliar dan bendung Danau Tempe di Sulawesi Selatan senilai Rp132 miliar.

BLTA: Ikut Tender US$500 Juta
PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) akan mengikuti lim atender kontrak anjungan produksi dan penyimpanan minyak senilai masing-masing minimal US$100 juta, atau total US$500 juta. Tender tersebut berasal dari perusahaan migas besar di dunia.

IPO: Nambah Saham 15%, KS Siapkan Dana dari Hasil IPO
PT Krakatau Steel (Persero) mengklaim pihaknya siap membeli 15 persen penambahan saham (joint venture agreement/JVA) dengan Pohang Steel and Iron Company (Posco) dalam perjanjian dengan dana internal perseroan. Meski rencana penambahan kepemilikan saham tersebut masih sekira tiga hingga empat tahun mendatang. Menurut Direktur Utama KS Fazwar Bujang, saat ini perseroan juga menggunakan dana internal untuk memodernisasikan perseroan. Sekadar mengingatkan, untuk tahap awal, POSCO mendapat porsi kepemilikan sebesar 70 persen di JV tersebut. Sementara KS mendapatkan kepemilikan sebanyak 30 persen, dan akan bertambah menjadi 45 persen setelah satu tahun setelah Final Acceptance Certificate (FAC) dengan cara membeli 15 persen saham dari POSCO, sehingga kepemilikan saham nantinya menjadi 55 persen-45 persen.

(etr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads