Regional: Mayoritas saham-saham Asia melemah di hari Jumat, dipicu oleh kehawatiran terhadap data pekerjaan AS. Harga gandum melonjak setelah larangan ekspor Rusia, dan berdampak pada saham-saham yang terkait dengan gandum di Asia. Graincorp (+2.6%) , Incitec Pivot (+0.6%) oleh ekspektasi tingginya permintaan akan mendorong penguatan. Yamazaki Baking (-3.0%), Rio Tinto (-0.1%). Nikkei (-1.1%) 9,548, S&P/ASX 200 (-0.5%) 4550, Kospi (-0.7%) 1771, STI (-0.1%) 3004.
Commodity: Minyak mintah diperdagangkan sedikit berubah mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah mengalami penurunan sehubungan dengan jumlah penduduk AS yang mengajukan asuransi pengangguran meningkat sejak bulan April Harga minyak mentah kemarin mengalami penurunan pada hari kedua dan ekuitas turut jatuh setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim asuransi pengangguran meningkat dari 19,000 menjadi 479,000 pada minggu lalu. Para pelaku retail AS melaporkan penjualan bulan Juli mengalami kenaikan yang meleset dari perkiraan para analis sehubungan dengan sikap konsumer yang cenderung memotong pengeluaran. Laporan dari Departemen Energi AS pada tanggal 4 Agustus menunjukkan bahwa persedian minyak mentah di AS melonjak naik sehubungan dengan stok bahan bakar nasional yang meningkat. WTI Crude (0.0%) $ 82.0/barrel, Gold 100 (-0.3%) USD 1,195/t oz, CPO (+0.4%) RM 2,645/MT, Coal Newc. (-0.3%) USD 95.2/MT, Nickel (-0.3%) USD 21,875/MT, Tin (+0.9%) USD 20,475/MT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Economic & Industrial News
Economic: Pemerintah Cari Utangan Rp 3 Triliun dari SUN
Pemerintah akan kembali mencari dana Rp 3 triliun melalui lelang 4 seri Surat Utang Negara (SUN) yang akan dilakukan pada 10 Agustus 2010. Dana hasil lelang SUN ini akan dipakai untuk membiayai kekurangan APBN 2010. Adapun 4 seri SUN yang akan dilelang adalah:
SPN20110811, jatuh tempo 11 Agustus 2011
FR0027 dengan tingkat bunga tetap 9,5% dan jatuh tempo 15 Juni 2015
FR0053 dengan tingkat bunga tetap 8,25% dan jatuh tempo 15 Juli 2021
FR0054 dengan tingkat bunga tetap 9,5% dan jatuh tempo 15 Juli 2031
Lelang tersebut akan diikuti oleh 18 Dealer Utama yang telah dipilih pemerintah yang terdiri dari bank dan perusahaan sekuritas. Ditambah lagi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI).
Agri: Harga Minyak Mentah Indonesia Turun US$ 1,52 di Juli
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada bulan Juli mencapai US$ 73,75 per barel atau turun sebesar US$ 1,52 per barel dibanding bulan sebelumnya yang tercatat US$ 75,27 per barel. Rata-rata ICP bulan hingga bulan Juli ini lebih rendah dari asumsi harga minyak dalam APBN-P 2010 yang dipatok US$ 80 per barel. Sedangkan harga Minas/SLC mencapai US$ 75,10 per barel, turun US$ 3,14 per barel dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 78,24 per barel. Berdasarkan situs Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM Kamis (5/8/2010), penurunan harga minyak mentah Indonesia tersebut, sejalan dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Economic: BPS: Redenominasi Tak Masalah
Pejabat Badan Pusat Statistik (BPS) menilai usulan redenominasi yang sedang dikaji oleh Bank Indonesia bisa dilakukan asalkan pecahan rupiah terkecil disediakan secukupnya, sehingga tidak terjadi inflasi akibat pembulatan harga barang yang berlebihan. "Secara umum kan redenominasi itu cuma mengurangi bilangan dibelakangnya, dari sejuta jadi satu atau seribu jadi satu. Secara konsepsi kan sederhana, tetapi yang menjadi syaratnya inflasi harus tidak terganggu," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Slamet Sutomo, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, redenominasi bisa dilakukan asalkan tingkat inflasi saat ini bisa dijaga stabil. Selanjutnya, BI harus menjaga tingkat inflasi paska redenominasi dengan menyediakan pecahan terkecil dalam jumlah yang cukup. Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga barang akibat pembulatan harga yang terlalu besar. "Kalau alat pembayarannya tidak ada, inflasi bisa berubah. Artinya kalau (inflasi) bisa bertahan tidak masalah. Ini kan hanya pengurangan bilangan," ujarnya. Slamet menambahkan apabila redenominasi direalisasikan, maka harus didukung oleh sosialisasi yang baik agar tidak terjadi dampak sampingan.
Economic: Menkeu Tak Setuju Penetapan Batas Minimal Anggaran
Agus Martowardojo, Menteri Keuangan tidak setuju dengan adanya aturan yakni Undang-Undang yang mematok batas minimal alokasi anggaran. Aturan yang dipersoalkan Menteri Keuangan itu adalah UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU Pendidikan, pemerintah diminta mengalokasikan anggaran pendidikan minimal 20% dari total belanja negara. Sementara itu dalam UU Kesehatan, pemerintah mesti mengalokasikan 5% dari total belanja untuk anggaran kesehatan. Menteri Keuangan menilai, sekarang ini anggaran belanja dalam APBN yang mengikat sudah cukup besar. Anggaran mengikat dimaksud penetapan batas minimal anggaran. Sehingga, yang tidak terikat itu tidak besar.
Economic: Kena Imbas Inflasi CDS Indonesia Naik
Angka potensi gagal bayar surat utang alias credit default swap (CDS) kembali merangkak naik setelah Indonesia mengumumkan kalau inflasi mereka naik cukup tajam. Sampai dengan tanggal 4 Agustus kemarin, CDS Indonesia dengan tenor 5 tahun sudah berada di level 153. Angka ini naik 6,38% dari dua hari yang lalu. Padahal di tanggal 2 Agustus lalu, CDS Indonesia masih berada di level 143,82.
Industry: Kuartal III, Pertumbuhan Industri Terganjal TDL
Perekonomian yang pulih nyatanya ikut mendorong pertumbuhan industri nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga kuartal II tahun ini, industri pengolahan besar dan sedang tumbuh sebesar 4,27% dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditengarai masih akan terus berlanjut hingga kuartal III tahun ini. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian (Kemprin) Dedi Mulyadi mengatakan, meski masih akan tumbuh, namun pertumbuhan industri di kuartal III ini akan sedikit terhambat oleh dampak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL).
China: Siap Kenakan Pajak Lingkungan
Harian China Business News melaporkan, tiga kementerian China kini tengah mematangkan rencana untuk mengenakan pajak lingkungan di empat provinsi utama China, yaitu Hubei, Hunan, Jiangxi, dan Gansu. Dalam waktu dekat, kementerian keuangan, kementerian lingkungan, dan kementerian pajak bakal menyerahkan proposal pajak lingkungan itu ke parlemen. Sayangnya, China Business News tidak menjelaskan detil pajak lingkungan tersebut. Jika parlemen menyetujui proposal tersebut, hal ini bakal memuluskan langkah pemerintah China yang berencana mengurangi emisi karbon di wilayahnya secara intensif, sebesar 40% sampai 50% hingga tahun 2020 mendatang.
Corporate News
ASII: Tambah Kapasitas Produksi Daihatsu, Astra Investasi Rp 1 Triliun
PT Astra International Tbk (ASII) menyiapkan investasi sebesar Rp 1 triliun untuk menambah kapasitas produksi mobil merek Daihatsu menjadi 400.000 unit. Seluruh pendanaan akan diambil dari kas internal perseroan. Seluruh dana tersebut akan diambil dari kas internal perseroan. Dananya akan digunakan untuk menaikkan kapasitas produksi mobil Daihatsu dari 280.000 unit menjadi 400.000 unit per tahun.Saat ini kapasitas produksi Daihatsu mencapai 280.000 unit per tahun. Sedangkan dengan perluasan fasilitas produksi perseroan pada tahun ini, diharapkan kapasitasnya akan bertambah menjadi 380.000-400.000 per tahun.
BWPT: Batalkan Rencana Akuisisi 3 Perusahaan Sawit
PT BW Plantation Tbk (BWPT) membatalkan rencana akuisisi tiga perusahaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) karena tidak sesuai dengan kriteria perseroan. Untuk itu, perseroan hingga akhir 2010 tidak akan melakukan ekspansi dan fokus pada produksi CPO yang ditargetkan 105.089 ton. Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan volume produksi CPO mencapai 105.089 ton, atau meningkat 10-15% dibanding posisi akhir tahun 2009, 91.382 ton. BWPT tetap optimis masih bisa mengejar target ini, meskipun hingga semester-I baru mencapai produksi 38.663 ton. Sedangkan untuk volume jual CPO di paruh pertama 2010, mencapai 39.438 ton, turun 16,8% dari periode yang sama tahun lalu, 47.426 ton. Pabrik pengolah CPO pun siap ditambah, dengan pembangunan yang dimulai pada akhir 2010. Lokasi pabrik berada di Kalimantan Tengah dengan produksi 30-45 ton per jam, dan investasi US$ 9 juta.
BBLD: Bakal Turunkan Bunga Kredit
Untuk menggenjot target penyaluran kredit tahun 2010 yang sebesar Rp 1,2 triliun, Direktur Pemasaran Buana Finance Herman Lesmana mengungkapkan, pihaknya berencana untuk menurunkan bunga pembiayaan berkisar 0,25% sampai 0,5% per bulan. Herman menuturkan, saat ini bunga pinjaman yang dikenakan perbankan kepada Buana Finance sekitar 13% sampai 14% fixed selama tiga tahun. Terkait kucuran dana dari perbankan, Direktur Operasional Buana Finance Anthony Muljanto mengatakan, pihaknya bakal mendapatkan kucuran dana dari tiga bank, yaitu BCA, Panin Bank, dan CIMB Niaga, dalam waktu dekat ini. Total pinjaman sendiri mencapai Rp 400 miliar.
PGAS: Distribusi Gas PGN Naik 9 Persen
Distribusikan gas bumi yang dilakukan Perusahaan Gas Negara (PGN) mengalami kenaikan sebesar 9 persen (827 MMSCFD) dibandingkan volume distribusi harian di periode tahun 2009, Jakarta. "Dukungan dalam bentuk peningkatan alokasi pasokan gas untuk PGN akan sangat membantu upaya dalam pemenuhan kebutuhan gas bumi di dalam negeri," kata Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso, dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis. Proyek berdasar pada informasi dan ekspektasi perusahaan yang meliputi berbagai resiko, ketidakpastian, dan asumsi. Jika satu atau lebih dari resiko-resiko atau ketidakpastian tersebut benar-benar terjadi atau asumsi yang ada terbukti tidak benar, katanya, maka hasil yang dicapai dapat berbeda dari yang telah diindikasikan. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan untuk mencapai hasil yang diharapkan, di antaranya kondisi industri harga minyak mentah dan gas bumi, kemampuan perusahaan dan jangka waktu, penyelesaian proyek baru, dan perubahan-perubahan di berbagai faktor, kata Hendi. Tidak hanya distribusi gas bumi yang mengalami kenaikan, volume gas bumi yang ditransmisikan juga mengalami peningkatan sebesar 11 persen (848 MMSCFD), katanya. Peningkatan ini berasal dari kenaikan volume transmisi khususnya di ruas pipa transmisi Grissik-Duri, tegas Hendi.
BDMN: Jaga LDR Tetap di Kisaran 85%
Bank Danamon mengaku, saat ini tengah kebanjiran dana pihak ketiga. Untuk itu, bank yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Temasek ini, berniat mengurangi agresifitasnya menarik dana mahal melalui deposito dengan menurunkan bunga. Di kuartal dua tahun 2010 ini, pertumbuhan DPK Danamon masih flat. Namun, berapa angka persisnya, Danamon masih belum mau mengungkapkan mengingat laporan keuangan kuartal dua belum tuntas diaudit. Saat ini Danamon bahkan masih memiliki dana mengangggur senilai Rp 4 triliun hasil dari gelaran rights issue tahun lalu, dan sama sekali belum termanfaatkan untuk kredit. Agresifitas menarik dana masyarakat ini juga menjadi bagian dari upaya Danamon untuk menjaga rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) agar tetap di kisaran 85%.
TLKM: Telkom Cari Peluang Bisnis Dengan Operator Internasional
PT Telkom Tbk mencari peluang bisnis dalam pertemuan dengan sekitar 50 operator telekomunikasi internasional pada "Telkom International Conference" (Batic) di Nusa Dua, Bali, 3-6 Agustus 2010. "Acara Batic diarahkan untuk menjadi wahana bagi para operator telekomunikasi global untuk saling berbagi ide-ide dan gagasan, serta untuk mengetahui gambaran pasar `broadband` di Indonesia dan di kawasan Asia," kata Presdir Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII) Septika N Widyasrini, di Nusa Dua, Bali, Kamis. TII merupakan anak perusahaan Telkom yang membidangi bisnis internasional. Acara Batic dibuka oleh Dirjen Pos dan Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Muhammad Budi Setiawan, Rabu (4/8), dihadiri sejumlah operator telekomunikasi internasional antara lain Singtel dari Singapura, TI Sparkle dari Italia, dari Malaysia (Telkom Malaysia, DIGI, Celcom), India (Tata), Jepang (NTT), China (China Telecom), Blackberry, Yahoo dan Google. Blackberry, Yahoo, dan Google, mempresentasikan perkembangan teknologi dan kondisi industri telekomunikasi terkini, serta membahas peluang-peluang bisnis di masa depan. "Selama pertemuan dibahas peluang-peluang bisnis ke depan baik voice (suara), data maupun internet. Diharapkan akan ada sejumlah kesepakatan bisnis yang saling menguntungkan di antara para operator," katanya. Septika menjelaskan, teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat cepat, yang memunculkan berbagai peluang bisnis.
SMGR: Semen Gresik Siapkan Capex 5 Triliun Rupiah Tahun Depan
PT Semen Gresik Tbk menargetkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga lima triliun rupiah pada 2011. Dengan sejumlah upaya ekspansinya, perusahaan semen itu berencana meningkatkan kapasitas pabriknya menjadi 20,5 juta ton tahun depan. Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan belanja modal di tahun 2011 akan ditujukan untuk melanjutkan pembangunan dua pabrik barunya serta upaya peningkatan kapasitas pabrik lewat debottlenecking di beberapa pabrik yang sudah ada.
PTPP: Siap Garap 4 Proyek Rp6,8 Triliun
PT PP Tbk (PTPP) siap mengerjakan 4 proyek senilai Rp6,8 triliun. Keempat proyek tersebut terdiri atas pembangkit listrik, pembangunan gedung, konstruksi tambang batubara, dan terminal bandara. Proyek lain yang siap dikembangkan perseroan adalah pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat senilai Rp1,8 triliun dan proyek engineering procuremnet and contract (EPC) batubara dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar Rp1,5 triliun.
ASRI: Incar Lahan di Bali Rp1 Triliun
PT Alam Sutera Lestari Realty Tbk (ASRI) bakal membeli lahan seluas 15-20 ha di kawasan Sanur, Bali seharga Rp750 miliar-1 triliun. Menurut rencana, lahan tersebut bakal digunakan untuk pembangunan tempat pameran.
KLBF: Kalbe Farma naikkan target laba
PT Kalbe Farma Tbk menaikkan proyeksi laba bersih sepanjang tahun ini menjadi Rp 1,3 triliun dari target semula Rpl.l triliun. Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vi-djongtius menuturkan kenaikan proyeksi perseroan itu akan disokong oleh sejumlah produk baru yang akan diluncurkan dan perluasan area pemasaran.
JSPT: Jakarta Setiabudi bentuk anak usaha baru
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk mendirikan anak usaha dengan modal dasar Rpl40 miliar dalam rangka pengembangan usaha perseroan di sektor pengelolaan aset properti. Dalam surat resmi kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia kemarin, dua direktur Jakarta Setiabudi LJm Merry dan Lie Erfurt Chandra Putra Asali mengatakan anak usaha yang dimiliki 99,99% tersebut adalah PT Puri Prima Development (PPD).
KBLI: Laba KMI Wire melonjak
PT KMI Wire & Cable Indonesia Tbk mencatat laba bersih senilai Rp29,64 miliar, melonjak 348% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu Rp6,61 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia kemarin, diketahui salah satu faktor yang memengaruhi kenaikan laba bersih tersebut adalah laba selisih kurs yang mencapai Rp4,83 miliar. Adapun, pada paruh pertama tahun lalu, perseroan mencatat rugi selisih kurs Rp10,81 miliar. Selain itu, laba usaha perseroan pada semester I tahun ini juga tercatat naik menjadi Rp37,67 miliar, dibandingkan dengan Rp17,83 miliar pada periode yang sama 2009. Penjualan bersih perusahaan ini mencapai Rp513,9 miliar, naik dibandingkan dengan Rp352,81 miliar pada 6 bulan pertama 2009.
BTEL: BTEL kembangkan bisnis data
PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menyiapkan belanja modal senilai US$ 100 juta pada tahun ini untuk mengembangkan bisnis data Bakrie Connectivity (BCON) yang diharapkan mampu mendorong pendapatan perseroan. Direktur Keuangan Bakrie Telecom Jastiro Abi mengatakan Bakrie Connectivity merupakan investasi jangka menengah, sehingga keuntungan yang akan diraup perusahaan berkode emiten BTEL ini tidak akan langsung dirasakan pada tahun pertama. Dia menuturkan BCON merupakan usaha perdagangan produk dan jasa berbasis Internet provider dan multimedia.
BYAN: Pendapatan Bayan naik
Perusahaan batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kemarin melaporkan pendapatan semester I/2O1O naik sebesar 21%. Pada materi presentasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia, Bayan mengumumkan lonjakan laba sebelum pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 59% karena ditopang oleh pertumbuhan pendapatan. Bayan membukukan pendapatan sebesar US$412,2 juta pada semester pertama tahun ini, naik dibandingkan dengan US$342,1 pada periode yang sama tahun lalu. Adapun, EBITDA pada 6 bulan pertama tahun ini mencapai US$57,1 miliar dibandingkan dengan US$36 juta pada semester I/2009.
BBTN: BTN tunjuk 3 sekuritas terbitkan EBA
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah menunjuk tiga sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan efek beragun aset (EBA) DSMF-BTN III/2010 senilai Rp750 miliar.Ketiga sekuritas itu adalah PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Trimegah Securities Tbk, dan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. Berdasarkan keterangan beberapa sumber, bank itu juga telah menetapkan PT Bank Mandiri Tbk sebagai kustodian dan PT Danareksa Investment Management sebagai manajer investasi penerbitan itu.
Earnings Watch
- WOMF: Laba Bersih Naik 6 kali Lipat Pada 1H10
- UNSP: Laba Bersih Turun 26.7% Pada 1H10
Technical Picks
- ASRI (205) –Trading Buy
- BLTA (275) – Trading Buy
- TBLA (390) – Buy
- ASII (48750) - Buy
(dro/dro)











































