"Kita sebenarnya pendanaan dari rights issue kemarin dan mitra strategis cukup untuk 3 tahun ke depan. Namun ada kemungkinan pencairan dana dari Avenue sekitar US$ 50 juta. Paling cepat tahun depan," kata Direktur Utama ELTY Hiramsyah S. Thaib saat ditemui di Rasuna Epicentrum, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (13/8/2010).
Ia menambahkan, pencairan ini akan melengkapi pendanaan perseroan dalam pembangunan unit properti dan jalan tol yang sudah direncanakan perseroan, seperti Rasuna Epicentrum, Sentra Timur Jakarta, Bogor Nirwana Residence, Lido Lake Resort Sukabumi (1.000 ha), akuisisi Bukit Sentul dan Bukit Jonggol Asri (11.000 hektar) dan pembangunan jalan tol Ciawi-Sukabumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Grup Bakrie menyerap 16% rights issue. Jadi saat ini Bakrie Capital sahamnya 16,5%. BNBR (Bakrie and Brothers) 2,5%. Jadi total grup Bakrie 19%-an," tambahnya.
Avenue juga menyerap penerbitan saham baru ELTY, dan porsinya dipastikan tetap 12,16%. Tiga manager Investor lain juga melakukan hal sama, dengan porsi masing-masing 5%. Mereka adalah Pictet Hongkong Capital, Swiss Charted, dan Savila Fund.
"Publik di ELTY tetap 63%. Dan menjadi bukti bahwa kami memang benar-benar perusahaan publik," tegasnya.
Dengan rencana pengembangan kawasan terintegrasi yang dimiliki perseroan, ditambah perluasan ruas tol, maka ELTY optimis dapat meraih pendapatan Rp 1,5 triliun di akhir 2010.
"Sementer-I itu bisa menggambarkan 1/3 pendapatan total. Semester-II 2/3, jadi kami yakin bisa minimal Rp 1,3 triliun. Mudah-mudahan bisa Rp 1,5 triliun. Pertumbuhan pendapatan semester-I juga mencapai 47%," papar Hiramsyah.
Proyek Episentrum Walk, yang baru diluncurkan Agustus ini, digadang-gadang telah mencapai penjualan 50%, dari total investasi sebesar Rp 250 miliar. Pun demikian dengan penjualan Aston Bogor and Resort. Senilai Rp 250 miliar, yang akan diserahterimakan pada bulan November 2010.
(wep/ang)











































