Demikian hal itu diungkapkan oleh Direktur Keuangan PLN Setio Anggoro Dewo dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin (16/8/2010).
"Kebutuhan untuk pendanaan kita tahun ini kan US$ 1 miliar. Kita lagi review lagi melihat kondisi global, karena kalau keluarkan bonds sampai US$ 1 miliar kan enggak mungkin cuma jualan di dalam negeri," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita lagi cek kebutuhan funding dolar atau rupiah yang akan kita ambil supaya enggak kena volatilitas yang tinggi. Pendanaan kita nanti tergantung global market," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini poisisi EBITDA Margin perusahaan pelat merah itu mencapai 18,58. "Jadi investor itu selalu memperhatikan ebitda kita karena berhubungan dengan kemampuan kita membayar kembali obligasinya. Dan posisi sekarang ini sudah lumayan baik," ujarnya.
Hingga semester I 2010,PLN mencatat penurunan laba bersih sebesar 1,89 persen menjadi Rp 6,146 triliun, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu Rp 6,265 triliun.
Menurut Dewo, turunnya laba bersih PLN akibat naiknya beban usaha hingga 11,78 persen menjadi sebanyak Rp 70,21 triliun. Sedangkan pada semester I-2009 lalu beban usaha perseroan hanya sebanyak Rp 62,81 triliun.
Selain itu, perusahaan pelat merah itu juga menderita penurunan keuntungan selisih kurs menjadi hanya Rp 1,95 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun.
Â
Â
(ang/dro)











































