Hal ini disampaikan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said Jakarta, Rabu (26/8/2010) malam.
"Dari total investasi US$ 200 juta, yang gampang saja Telkom punya porsi 50%," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penentuan investasi satelit 6 bulan dari sekarang. Nantinya dana investasi yang kita keluarkan berasal dari internal," ucap Rinaldi.
Usai nota kesepahaman, terdapat tim dari kedua belah pihak yang akan menentukan planning, spesifikasi teknis foot print, serta harga. "Pembangunan juga tidak bisa sebentar, berdasarkan pengalaman yang ada mencapai 3 tahun," ungkap Rinaldi.
Satelit yang akan terbangun diharapkan mengorbit di slot 150,5 derajat bujur timur yang sekarang diisi satelit Palapa C2. "Kita kan ada slot 150,5 dan kita perlu broadcasting dan lain-lain dan kita butuh pelanggan satelit," tuturnya.
Kerjasama pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi belanja modal (capex) diantara kedua perusahaan telekomunikasi ini.
(wep/ang)











































