Pada awal perdagangan sesi II, Kamis (2/9/2010) terjadi transaksi jual beli 2,112 miliar saham DILD di pasar negosiasi. Harga transaksi sebesar Rp 529, lebih rendah 13,27% dari penutupan kemarin Rp 670 per saham. Total nilai transaksi ini Rp 1,117 triliun.
Broker PT Minna Padi Investama (MU) menjadi fasilitator penjualan, sedangkan broker PT BNP Paribas Securities Indonesia (BW) memfasilitasi pembelian. Ketiga pihak penjual tercatat sebagai investor domestik, sedangkan ketiga pembeli merupakan investor asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
April 2010, DILD menerbitkan 2,073 miliar saham baru di harga Rp 1.000 per saham. Sebanyak 5 perusahaan bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyers) rights issue ini, yaitu Faith Mount Investments Ltd, PT Cempaka Andalan Kharisma, PT Cakrawala Persada Gemilang, PT Permata Ratna Mulia dan Pt Minna Padi Investama.
Kemudian pada Juli 2010, DILD menggelar pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2. Dengan penyesuaian harga pasca stock split, maka modal harga rights issue setara dengan Rp 500 per saham.
Itu berarti, modal pembelian 2,112 miliar saham baru yang dilakukan Permata Ratnamulia, Cempaka Andalan dan Cakrawala Persada saat rights issue sebesar Rp 1,056 triliun.
Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh 3 perusahaan tersebut atas penjualan yang dilakukan hari ini di harga Rp 529 sebesar Rp 124,620 miliar.
Sementara, investor di pasar reguler bereaksi negatif terhadap penjualan ini. Harga saham DILD langsung terpuruk tajam sebesar Rp 160 (23,88%) menyentuh batas bawah auto rejection di level Rp 510 per saham dari penutupan kemarin di level Rp 670 per saham.
Tiga broker asing yakni PT JP Morgan Securities Indonesia (BK), PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS) dan PT BNP Paribas Securities Indonesia (BW) menjadi top seller saham DILD di pasar reguler (RG).
Â
Â
(dro/qom)