"Bagaimana mau membayar THR, kas perusahaan saja sudah kosong. Dana operasional saja tidak ada. Karyawan terpaksa tidak ada THR," keluh Sekretaris Forum Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK), Marincan Rajagukguk kepada detikFinance, Senin (6/9/2010).
Menurut Marincan, posisi kas perusahaan saat ini boleh dikatakan hampir kosong, bahkan untuk dana operasional perusahaan tidak ada. Beberapa waktu lalu, PLN bahkan memutus aliran listrik kantor cabang di Medan lantaran perusahaan tidak mampu membayar tunggakan selama 3 bulan sebesar Rp 9 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total karyawan saat ini di luar direksi dan komisaris sebanyak 267 karyawan terdiri atas 40 karyawan tetap, 17 karyawan kontrak dan 210 karyawan freelance. Total gaji seluruh 267 karyawan tersebut sekitar Rp 50 jutaan per bulan, hanya sepersekian di bawah gaji dewan direksi dan komisaris yang mencapai Rp 240 juta.
Marincan belum mengetahui pasti penyebab tidak adanya dana operasional pada perseroan. Padahal, lanjutnya, tahun lalu RINA telah menggelar IPO sebesar Rp 33,6 miliar.
"Katanya dulu IPO untuk pengembangan, tapi realisasinya nggak ada. Dana operasional tidak ada. Sejak perusahaan ini diambil alih Silver Mountaine milik investor dari Malaysia, perusahaan ini nggak beres. Dana tidak ada. Katanya sih ada penyelewengan dana IPO, kelihatannya sih dibawa kabur," ujarnya.
(dro/qom)