Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SCMA, pemilik stasiun televisi SCTV, ditutup naik 23,14% ke level Rp 3.325 dari penutupan sebelumnya Rp 2.700. Sedangkan saham EMTK, induk usaha SCMA, melejit 24,71% menyentuh batas atas auto rejection ke level Rp 1.110 dari sebelumnya Rp 890.
Tak luput, saham IDKM yang memiliki stasiun televisi Indosiar pun ikutan menanjak drastis 23,80% menyentuh batas atas auto rejection ke level Rp 520 dari sebelumnya Rp 420.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumor ini menimbulkan asumsi kalau EMTK bakal mendapatkan dana segar dari penjualan saham SCMA. Asumsi ini mendorong investor memburu saham EMTK dan SCMA. Rumor ini juga memicu asumsi kalau EMTK bakal menggunakan sebagian dana dari STAR untuk mengakuisisi IDKM, sehingga mendorong saham IDKM naik tajam.
Jauh sebelum ini, sudah santer terdengar kalau grup SCTV bakal membeli saham IDKM. Hingga saat ini belum ada kejelasan lebih lanjut.
Tren kenaikan tajam 3 saham ini sudah terjadi sejak akhir Agustus 2010, namun puncaknya pada hari ini. Pada 26 Agustus 2010, harga saham SCMA masih di level Rp 1.760. Pada hari ini, SCMA telah mengalami kenaikan 88,92% ke level Rp 3.325.
Pada 24 Agustus 2010, saham EMTK masih di level Rp 630. Saat ini harga EMTK berada di level Rp 1.110, naik 76,19%. Sedangkan pada 25 Agustus 2010, harga IDKM masih di level Rp 285. Kini, IDKM dibanderol Rp 520, naik 82,45%.
Selain rumor rencana akuisisi STAR ke SCMA, juga terdapat kabar kalau pemilik Para Group, Chairul Tanjung meminati saham IDKM maupun SCMA. Dalam pernyataan sebelumnya, Chairul Tanjung memang berencana mengakuisisi stasiun TV, meski belum dijelaskan target maupuan rencana realisasinya.
Ketika dikonfirmasi detikFinance, Direktur EMTK, Wahyu Wijayadi membantahnya. "Info dari mana. Tidak benar, itu tidak benar," papar Wahyu.
Sementara pihak Para Group, yang diwakili oleh Ishadi SK pun membantah kalau pihaknya ingin membeli SCTV, setelah sebelumnya tidak menemui kata sepakat untuk mengakuisisi Indosiar.
"Tidak mungkin lah, SCTV itu kuat. Kalau Indosiar memang nggak jadi. Mereka (manajemen Indosiar) juga sudah bilang kan," tegas Ishadi kepada detikFinance. (dro/qom)