Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk Rinaldi Firmansyah mengaku biasa saja ditegur keras oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhir pekan lalu. Meski demikian, ia tidak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut.
"Enggaklah, saya anggap itu adalah hikmah. Ini kan ibarat anak yang diomelin bapak sendiri, jadi tidak apa-apa," katanya di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (20/9/2010).
Ketika ditanya apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan BUMN telekomunikasi itu, ia tidak mau berkomentar banyak. Begitu pula saat dimintai komentarnya lebih lanjut mengenai teguran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak mau berkomentar soal itu. Kita serahkan saja kepada Kementerian BUMN untuk berhubungan dengan Presiden," jelasnya.
Seperti diketahui, rencana Presiden SBY memantau arus balik Lebaran 2010, terganggu dengan matinya koneksi CCTV dari Telkom dan Telkomsel di Pospol AJU Cikopo. SBY pun kesal dan meminta para petinggi perusahaan itu turun tangan.
Ketika SBY datang ke Pospol AJU Cikopo, Cikampek, Jumat (17/9/2010) pukul 09.30 WIB, TV flat screen yang semestinya menampilkan gambar CCTV sudah dalam kondisi mati. SBY pun langsung menegur Dirut Telkom dan Telkomsel.
Pihak Telkomsel menyatakan jaringan video conference yang dipakai untuk memantau arus balik tersebut tidak menggunakan jaringan Telkomsel. Namun dirinya tak mau menyebutkan jaringan siapa yang digunakan.
Menurut kabar yang beredar, teleconference yang dilakukan oleh Presiden SBY menggunakan jaringan kepolisian yang bernama ComMob. Jaringan ini merupakan jaringan komunikasi khusus via satelit.
Jadi sebenarnya teleconference tersebut tidak menggunakan jaringan Telkomsel melainkan jaringan kepolisian yang mengalami kerusakan.= (ang/dnl)











































