"Enggak boleh dong, ini kan sutar kepada Presiden," ujar Mustafa di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (20/9/2010).
Mustafa mengatakan dirinya sudah melayangkan surat teguran kepada Direksi PT Telkom Indonesia Tbk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Mustafa juga tidak mau membeberkan teguran atau sanksi yang akan diberikan kepada direksi Telkom dan anak usahanya Telkomsel terkait insiden matinya video conference yang sedang disaksikan Presiden SBY. "Kita ada aturannya, jadi jangan takut. Ada norma-norma yang harus dijalani," katanya.
Mustafa juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah jaringan tersebut sebenarnya dimiliki atau dikelola oleh perusahaan pelat merah itu atau bukan.
Seperti diketahui, rencana Presiden SBY memantau arus balik Lebaran 2010, terganggu dengan matinya koneksi CCTV yang dituding memakai jaringan Telkom dan Telkomsel di Pospol AJU Cikopo. SBY pun kesal dan meminta para petinggi Telkom dan Telkomsel turun tangan.
Ketika SBY datang ke Pospol AJU Cikopo, Cikampek, Jumat (17/9/2010) pukul 09.30 WIB, TV flat screen yang semestinya menampilkan gambar CCTV sudah dalam kondisi mati. SBY pun langsung menegur Dirut Telkom dan Telkomsel.
Pihak Telkomsel menyatakan jaringan video conference yang dipakai untuk memantau arus balik tersebut tidak menggunakan jaringan Telkomsel. Namun dirinya tak mau menyebutkan jaringan siapa yang digunakan.
Menurut kabar yang beredar, teleconference yang dilakukan oleh Presiden SBY menggunakan jaringan kepolisian yang bernama ComMob. Jaringan ini merupakan jaringan komunikasi khusus via satelit.
Jadi sebenarnya teleconference tersebut tidak menggunakan jaringan Telkomsel melainkan jaringan kepolisian yang mengalami kerusakan.
(ang/dnl)











































