Berdasarkan pantauan detikFinance pada lokasi RUPS di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (22/9/2010), jumlah pemegang saham publik yang hadir mencapai 92,1%.
Ratusan pemegang saham publik AQUA tampak menghadiri RUPS tersebut, dan kini rapat sedang berlangsung. Agenda rapat menyetujui rencana perubahan status perseroan menjadi perusahaan tertutup atau go private, dan menghapus saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir 2001, AQUA menggalang rencana go private alias mengubah statusnya menjadi perusahaan tertutup. Untuk keperluan itu, AQUA menawarkan harga tender offer sebesar Rp 35.000 per saham. Sayangnya rencana itu tidak disetujui pemegang saham lantaran harga saham AQUA merambat naik hingga menyentuh level yang sama dengan harga tender.
Pada akhir Agustus 2001, harga AQUA masih di level Rp 15.000-an. Pada Desember 2001, harganya telah menyentuh level Rp 35.000 per saham.
Lama berselang, AQUA kembali menggelar rencana go private pada akhir 2005. Ketika itu harga AQUA di pasar reguler berkisar di level Rp 50.000 per saham, sedangkan harga tender yang ditawarkan AQUA sebesar Rp 100.000 per saham.
Pada RUPS 14 November 2005, jumlah investor independen yang hadir hanya 52,74%, jauh di bawah ketentuan Bapepam-LK minimal sebanyak 75%. RUPS ke 2 digelar pada 2
Desember 2005. Namun yang hadir hanya 39,27% saja. Dan pada RUPS ke 3, batasan kuorum tetap tidak dapat dipenuhi.
Pada tahun 2009, AQUA juga pernah mencoba kembali untuk melakukan rencana go private ini dan kembali gagal karena kuorum tak tercapai. Akhirnya pada tahun 2010 inilah RUPS tersebut berhasil mencapai kuorum.
Manajemen AQUA memberikan ultimatum kepada pemegang saham minoritas bahwa RUPS ini menjadi upaya terakhir untuk melakukan go private. Jika tidak ada persetujuan maka perseroan tidak akan melanjutkan agenda go private ke depan.
Seperti diketahui, manajemen AQUA telah melakukan penawaran tender Rp 500 ribu/saham dalam rencana go private tersebut.
(dnl/qom)