Punya banyak anak dan cucu perusahaan ternyata bikin repot. Contohnya seperti yang terjadi pada PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) yang hendak menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO).
Aksi korporasi itu batal dilakukan tahun ini karena pihak auditor yang mengaudit laporan keuangan perusahaan pelat merah itu memerlukan waktu lebih banyak supaya bisa mencakup seluruh anak dan cucu Garuda.
"Pihak Auditor memerlukan waktu untuk audit minimum 2 bulan. Hal tersebut merupakan hal yang sangat umum mengingat Garuda Indonesia merupakan perusahaan yang sangat besar dan kompleks," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dalam konferensi pers di kantornya, Cengkareng, Tangerang, Kamis (23/9/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emirsyah ingin semua hal itu masuk dalam audit yang saat ini sedang berjalan. Sehingga, laporannya nanti bersifat menyeluruh dan memberikan kepastian bagi investor.
"Hal ini perlu bagi calon investor, untuk memberikan tingkat kepercayaan akan hasil dari audit, karena jika dilakukan dengan waktu yang tidak cukup, juga akan menjadi keragu-raguan investor," ungkapnya.
Seperti diketahui, maskapai pelat merah itu batal melepas sebagian sahamnya tahun ini. Rencananya, privatisasi Garuda baru bisa dilakukan bulan Februari 2011. (ang/dnl)











































