IHSG berhasil ditutup naik tajam 45,819 poin (1,30%) ke level 3.547,115 hari ini. Titik tertinggi intraday hari ini di level 3.550,035 yang merupakan rekor tertinggi intraday sepanjang sejarah Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penguatan IHSG seperti tak kenal lelah. Bahkan ketika analis-analis memperingatkan waspadai laju kenaikan IHSG dengan alasan harga-harga sudah terlalu mahal, IHSG terus saja melambung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya saham unggulan, saham lapis dua dan tiga pun digarap. Sebanyak 9 saham sukses menanjak tajam menyentuh batas atas auto rejection (AR).
Saham-saham grup Bakrie dan Lippo mendominasi perdagangan. Dari 9 saham yang menguat hingga AR, 4 diantaranya merupakan saham-saham grup Lippo, yakni PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Star Pacific Tbk (LPLI) dan PT Lippo Securities Tbk (LPPS).
MPPA naik Rp 230 (24,21%) ke Rp 1,180, MLPL naik Rp 44 (34,37%) ke Rp 172, LPLI naik Rp 50 (23,80%) ke Rp 260 dan LPPS naik Rp 17 (33,33%) ke Rp 68. Semuanya naik tajam mencapai AR.
Aktivitas transaksi saham MLPL dan LPPS bahkan masuk dalam 10 saham dengan volume teraktif hari. Padahal, dua saham ini jarang-jarang diburu investor sedemikian rupa.
Pemicu utamanya adalah pencatatan kenaikan laba bersih ribuan persen pada MPPA sebagai dampak dari penjualan 70,76% saham PT Matahari Dept Store Tbk (LPPF) senilai Rp 5,733 triliun. Hasil penjualan ini masuk dalam pos laba luar biasa MPPA, sehingga membuat laba bersih MPPA naik tajam.
MLPL sebagai pemilik 48,44% saham MPPA pun ikutan mencetak laba bersih signifikan sebesar Rp 2,788 triliun. LPLI, merupakan pemegang 6,07% saham MPPA. Kenaikan laba MPPA secara signifikan, otomatis juga membuat LPLI ikutan mencetak laba signifkan.
Begitu pula dengan LPPS yang merupakan pemegang 20,05% saham LPLI, juga ikutan menerima keuntungan besar sebagai dampak dari penjualan LPPF oleh MPPA.
Pengumuman laporan keuangan semester I-2010 MPPA dan MLPL hari ini disinyalir menjadi pemicu aksi beli massif pada 4 saham grup Lippo yang terkait langsung dengan divestasi Matahari Dept Store (LPPF).
Selain grup Lippo, saham-saham Bakrie 7 juga tercatat sangat aktif pada perdagangan hari ini. Harga-harga saham-saham Bakrie 7 memang tidak naik signifikan. Namun, aktivitas transaksi saham-saham Bakrie 7 sangat tinggi hari ini.
Volume transaksi 7 saham Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA) seluruhnya masuk dalam jajaran 20 top volume.
Malah saham BUMI, ENRG dan BNBR masuk dalam jajaran 10 top volume. Itu belum memperhitungkan saham-saham yang 'dekat' dengan grup Bakrie seperti PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).
Saham BRAU menjadi saham dengan volume transaksi tertinggi hari ini, sedangkan DOID di nomor 10. Dari segi nilai transaksi, BUMI menduduki peringkat teratas Rp 386,791 miliar, sedangkan BRAU kelima Rp 153,142 miliar dan DOID kesembilan Rp 138,924 miliar.
Aktivitas transaksi saham-saham grup Bakrie dan Lippo hari ini, sedikit banyak memberikan pengaruh besar bagi pergerakan pasar hari ini yang berhasil menembus rekor tertinggi baru untuk kesekian kalinya.
Sementara 9 saham yang naik tajam menyentuh AR atas pada perdagangan hari ini. Selain 4 saham grup Lippo, 5 saham lainnya yang ikutan naik hingga AR atas antara lain:
- PT Bank Pundi Internasional Tbk (BEKS) naik Rp 36 (34,95%) ke Rp 139.
- PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH) naik Rp 625 (25%) ke Rp 3.125.
- PT Capitalinc Investments Tbk (MTFN) naik Rp 625 (24,50%) ke Rp 3.175.
- PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) naik Rp 26 (24,07%) ke Rp 134.
- PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) naik Rp 3.450 (20%) ke Rp 20.700.
Â
Â
(dro/qom)