PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tidak berniat menaikkan target produksi emasnya tahun ini, meski harga emas terus beranjak naik menembus rekor tertingginya. Perusahaan tambang pekat merah itu menargetkan produksi emas sebanyak 3.080 kg tahun ini.
Menurut Sekretaris Perusahaan Antam, Bimo Budi Satrio, target sebanyak itu akan diproduksi dari dua tempat, yaitu tambang di Pongkor, Bogor, sebanyak 2.580 kg dan Tambang Cibaliung sebanyak 500 kg.
"Harga yang naik tentu akan menambah pendapatan kita, tapi dari produksi kita tidak akan penambahan," katanya saat dihubungi detikFinance, Rabu (6/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bisa mengubah pendapatan kan bukan hanya harga, variabelnya banyak. Produksi kita juga bukan hanya emas," ujarnya.
Komoditas lain yang diproduksi oleh emiten berkode ANTM itu antara lain nikel dan bijih nikel. Hingga akhir tahun ini, Antam berharap bisa memproduksi nikel sebanyak 18.500 ton dan bijih nikel sebanyak 6,3 juta metrik ton.
Bimo menambahkan, di akhir triwulan III-2010 produksi tiga komoditas perseroan tersebut masih sesuai dengan target dalam RKAP. Namun sayangnya, Bimo belum bisa membeberkan angka produksinya.
"Masih sesuai target. Tapi angka pastinya belum keluar dari ruang produksi," ujarnya.
Harga saham ANTM hingga pukul 11.20 waktu JATS stagnan di Rp 2.500 dan sempat mencapai titik tertingginya di Rp 2.550 per lembar.
Sebelumnya, polling yang dilakukan pada konferensi tahunan London Bullion Market Association (LBMA), menyatakan harga emas dunia diprediksi akan terus melambung seiring ketidakpastian yang masih akan meliputi perekonomian dunia hingga 2011. Bahkan diyakini harga emas pada tahun 2011 bisa menembus US$ 1.500 per ounce.
Harga emas memang terus melonjak hingga 30% dalam 12 bulan terakhir seiring bergejolaknya nilai tukar dolar AS dan dalam kondisi perekonomian yang labil sehingga membuat investor mencari tempat investasi yang aman.
(ang/dnl)











































