Produksi Nikel Antam Tahun 2011 Diprediksi Flat

Produksi Nikel Antam Tahun 2011 Diprediksi Flat

Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance
Rabu, 06 Okt 2010 12:45 WIB
Produksi Nikel Antam Tahun 2011 Diprediksi Flat
Jakarta -

PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk memperkirakan angka produksi feronikel pada tahun depan hampir sama dengan tahun ini. Hal ini disebabkan adanya rencana perseroan untuk melakukan maintance (perawatan rutin) pabrik Feronikel (Feni) II miliknya.

Demikian disampaikan Direktur utama PT ANTAM Tbk Alwinsyah Loebis di sela acara 4th Added Value Mining Indonesia, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (6/10/2010).

"Untuk tahun depan, produksi feronikel pertumbuhan per ton hampir sama. Kita punya 3 pabrik, tapi tahun depan kita rencanakan maintenance Feni-II. Jadi produksi mungkin akan sama dengan tahun ini karena adanya maintenance itu," ujar Alwinsyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alwinsyah menjelaskan rencananya perawatan pabrik tersebut akan dilakukan selama satu sampai dua bulan pada awal tahun depan.

"Lagi disusun waktunya, diusahakan pada awal tahun depan. Kan produksi dari pabrik ini sebesar 5.000 sampai 6.000 ton per hari," ungkapnya.

Sementara untuk produksi emas tahun depan ditargetkan sebanyak 3 ton atau tidak jauh dibandingkan dengan target produksi pada tahun 2010 ini karena adanya cuaca yang buruk.

Pada kesempatan yang sama, Alwin memastikan produksi perseroan pada tahun ini tidak terganggu oleh tingginya curah hujan di lokasi tambang.

"Kalau hujan aktivitas operasi tambang berhenti setengah hari. Tapi kan hujan tidak tiap hari cukup mengganggu curah hujan tinggi, tapi dari segi operasional kita masih bisa terkendali," katanya.

Pada tahun ini, Antam mematok produksi feronikel sebesar 18.500 ton. Menurutnya, hingga kini produksi fernonikel perseroan masih sesuai dengan target bulanan.

Sementara untuk emas, perseroan menargetkan memproduksi sebanyak 3 ton. Sepanjang semester pertama tahun ini, Antam sudah memproduksi sekitar 1,5 ton emas.

"Untuk emas kendalanya dikadarnya yang turun," tambahnya.

(epi/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads