Menurut Direktur Utama PT Ciptadana Securities Ferry Budiman Tanja, dari 500 juta lembar saham HRUM yang ditawarkan kepada publik, asing menyerap 85% atau setara dengan 425 juta lembar.
Dengan harga penawaran awal Rp 5.200 per lembar, maka investor asing telah membeli saham HRUM hingga Rp 2,21 triliun. Sisanya 75 juta lembar saham diserap oleh investor domestik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, HRUM telah resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada pembukaan perdagangan hari Rabu (6/10/2010) pukul 09.30 JATS, saham HRUM langsung naik Rp 800 ke level Rp 6.000. Dan hingga penutupan sesi I, saham perusahaan tambang ini ditutup pada level Rp 5.500 atau naik tipis 5,76%.
Perseroan juga memiliki pilihan untuk menambah jatah saham IPO sebanyak 50.000.000 saham. Eksekusi green shoe ini sudah dilakukan saat listing perdana saham HRUM dilakukan pagi tadi, sehingga total saham yang dilepas sebanyak 550 juta dengan nilai mencapai Rp 2,86 triliun.
Harum Energy juga telah mempercayakan PT Mandiri Sekuritas dan PT Ciptadana Securities, selaku penjamin emisi (underwriter). Dan selaku agen penawaran asing Goldman Sachs dan Deutsche Group.
Dana hasil penggalangan IPO ini, digunakan untuk mengakuisisi tambang batubara. Perseroan pun telah menyiapkan total dana hingga US$ 120 juta atas kepemilikan lahan tambang baru.
"Kami sudah menyiapkan pendanaan sebesar US$ 120 juta," kata Direktur Utama HRUM Ray A Gunara.
Namun Ray enggan menyebut secara detail lokasi tambang yang dimaksud, hanya lokasi yang berada di Kalimantan Timur.
(wep/ang)