Asing Jual Saham Indofood Rp 200 Miliar, ICBP Bisa ke Bawah Harga IPO

Asing Jual Saham Indofood Rp 200 Miliar, ICBP Bisa ke Bawah Harga IPO

- detikFinance
Senin, 11 Okt 2010 17:36 WIB
Jakarta - Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp 212,078 miliar di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) diprediksi bisa jatuh ke bawah harga IPO.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dikutip detikFinance, Senin (11/10/2010), harga saham INDF ditutup di level Rp 4.875 (-4,41%) dari penutupan kemarin Rp 5.100, sedangkan saham ICBP ditutup di level Rp 5.450 (-4,38%) dari penutupa kemarin Rp 5.700.

Total nilai transaksi saham INDF hari ini mencapai Rp 457,284 miliar. Porsi transaksi asing hampir sebesar Rp 300 miliar terdiri dari aksi beli sebesar Rp 43,497 miliar dan aksi jual Rp 255,575 miliar di saham INDF.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi jual bersih asing di saham INDF hari ini mencapai Rp 212,078 miliar.

Sedangkan total nilai transaksi saham ICBP hari ini mencapai Rp 279,320 miliar. Porsi transaksi asing mencapai Rp 230 miliar terdiri dari aksi beli asing Rp 137,681 miliar dan aksi jual asing Rp 93,140 miliar. Nilai transkasi beli bersih asing sebesar Rp 44,541 miliar.

Koreksi dua saham ini diperkirakan berkaitan dengan adanya sentimen negatif seputar produk Indomie yang ramai dibicarakan. Pemerintah Taiwan melarang dan menyita penjualan Indomie lantaran Indomie diduga mengandung bahan pengawet E218 yang dilarang di Taiwan.

Hong Kong pun ikutan menyetop penjualan Indomie untuk melakukan uji tes ulang terhadap kandungan produk Indomie dan akan mengambil tindakan baik pada produsen maupun importir jika ternyata ditemukan kandungan-kandungan yang berbahaya.

Harga saham ICBP bahkan sempat jatuh ke level Rp 5.200 tadi pagi yang lebih rendah dari harga IPO di Rp 5.395. Untungnya, aksi beli oleh sejumlah investor asing melalui broker Deutsche Securities (DB) berhasil mengangkat kembali harga saham ini ke atas harga IPO.

Berlawanan dengan itu, INDF yang merupakan induk usaha ICBP malah dibiarkan jatuh semakin dalam. Tidak terlihat adanya upaya signifikan untuk mengangkat harga INDF.

Menurut analis PT UOB Kay Hian Securities, Gema Merdeka Goeryadi, tekanan jual ini bisa berlangsung selama 3 hari ke depan jika tidak ada upaya mengangkat kembali harga saham.

"INDF sebenarnya sudah jatuh cukup dalam, tapi masih bisa jatuh kalau tidak ada yang angkat. INDF bisa buy di Rp 4.750-4.850. Kalau tidak dijaga, INDF bisa ke Rp 4.400-4.500," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Senin (11/10/2010).

Sedangkan saham ICBP, menurut Gema justru belum menemui titik terendahnya hari ini (bottom). Ia memperkirakan, jika pada perdagangan besok harga ICBP tidak berhasil menembus kembali level Rp 5.700, maka ICBP bakal meluncur ke bawah level IPO.

"Secara teknikal, kalau besok ICBP tidak berhasil menembus Rp 5.700, maka ICBP bisa turun ke level Rp 4.950-5.200 sebagai batas bawah, sedangkan target atasnya di harga IPO sekitar Rp 5.400 ke atas," jelasnya.

Sebelumnya, media-media di Taiwan mengabarkan penarikan Indomie dari sejumlah supermarket. Indomie ditarik karena mengandung Methyl P-Hydroxybenzoate yang dilarang di Taiwan. Tidak hanya di Taiwan, dua jaringan supermarket terbesar di Hong Kong juga menyetop penjualan produk INDF.  Pemerintah Hong Kong pun akan melakukan tes uji produk Indomie.

Namun, berdasarkan rilis resmi Indofood CBP Sukses Makmur, selaku produsen Indomie menegaskan, produk mie instan yang diekspor ke Taiwan sudah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan.

"Sehubungan dengan pemberitaan di media massa Taiwan baru-baru ini, mengenai kandungan bahan pengawet  E218 (Methyl P-Hydroxybenzoate) dalam produk mi instan Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menjelaskan bahwa produk mi instan yang diekspor oleh Perseroan ke Taiwan telah sepenuhnya memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamanan Makanan Taiwan," jelas Taufik Wiraatmadja, Direktur ICBP dalam siaran persnya.

ICBP telah mengekspor produk mi instan ke berbagai negara di seluruh dunia selama lebih dari 20 tahun. Perseroan senantiasa berupaya memastikan bahwa produknya telah memenuhi peraturan dan ketentuan keselamatan makanan yang berlaku di berbagai negara dimana produk mi instannya dipasarkan.

 

 
(dro/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads