βTimah memang butuh dana untuk mengembangkan aspal di buton,β ungkap Deputi Kementerian BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis, Pandu Jayanto, usai konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (18/10/2010).
Namun sayangnya, Pandu enggan menyebutkan lebih detail mengenai dana yang diharapkan dari aksi korporasi tersebut. Hingga saat ini, pemerintah sendiri masih membahas rencana aksi korporasi tersebut di Komite Privatisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, rencananya pemerintah akan menggelar privatisasi dari tujuh BUMN melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
βSekitar tujuh perusahaan akan IPO, tapi itu masih harus dibahas lagi di Komite Privatisasi. Ada yang bergerak di sektor jasa transportasi, perkebunan, dan jasa konstruksi," tambahnya.
(epi/ang)











































