"Rasanya belum ada pembicaraan tentang rights issue. Jadi bagaimana ya?," ungkap Direktur Keuangan ANTM Djaja Tambunan kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (19/10/2010).
Perseroan pun menyampaikan, kebutuhan pendanaan mereka hingga akhir tahun 2010 masih mencukupi untuk mengambangkan beberapa proyek. Adapun sejumlah proyek yang tengah digarap Antam yaitu proyek Chemical Grade alumina Tayan, tambang emas Cibaliung, PLTU Pomala, proyek Feni Halmahera, proyek Smelter Grade Alumina Mempawah dan proyek NPI Mandiodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rabu(18/10/2010) kemarin, Pandu menyampaikan, BUMN tambang ini tengah bersiap untuk menerbitkan saham baru. Tidak hanya Antam, PT Timah Tbk (TINS) diusulkan untuk melakukan hal serupa.
"Timah memang butuh dana untuk mengembangkan aspal di buton," ungkap Pandu di kantornya.
Sayangnya, Pandu enggan menyebutkan lebih detail mengenai dana yang diharapkan dari aksi korporasi tersebut. Hingga saat ini, pemerintah sendiri masih membahas rencana aksi korporasi tersebut di Komite Privatisasi.
"Kalau besarnya dana yang mau diambil itu tergantung kebutuhan dari perusahaan dalam rangka capex (capital expenditure/belanja modal)," katanya.
Pada tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,352 triliun atau naik secara signifikan jika dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 594,6 miliar. Dana itu terdiri dari investasi rutin Rp 435,53 miliar, investasi pengembangan Rp 1,7 triliun dan biaya yang ditangguhkan Rp 208,259 juta.
(wep/ang)











































