Menurut Chief Executive Daihatsu Sales Operation PT Astra Internasional Tbk (ASII) Suparno Djasmin, pertumbuhan penjualan mobil tahun ini diperkirakan mencapai 55%, sementara untuk tahun 2011 diprediksi hanya sebesar 2,73%.
"Dengan adanya pajak progresif itu faktor growth jadi hilang atau bisa dikatakan melambat lah. Kita sedang tahap studi, tapi sepertinya enggak akan naik banyak tahun depan," katanya di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (2/10/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kalau tidak ada lagi yang menghambat seperti itu pasti akan bertumbuh lagi. Akan ada percepatan pertumbuhan," katanya.
Selain penetapan pajak progresif, laju pertumbuhan penjualan mobil juga diperkirakan terhambat oleh aturan pelarangan mobil produksi tahun 2005 yang tidak diperkenankan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Itu nanti kita lihat pelaksanaan peraturan ini, kita kan belum tahu detail aturan subsidi BBM untuk mobil tahun 2005 ke atas," ujarnya.
Meski demikian, ia menilai aturan dan pajak atas kendaraan bermotor roda empat ini hanya akan menyasar para konsumen kelas atas.
Pada kesempatan yang sama, ia mengatakan, penjualan mobil bermerk Daihatsu di Astra Internasional tahun ini bisa mencapai 110.000 tahun unit. Angka ini naik dari penjualan Daihatsu tahun sebelumnya sebanyak 77.000 unit.
Sementara untuk tahun depan, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan mobil Daihatsu sebanyak 20 persen menjadi sebesar 132.00 unit. Penjualan paling besar disumbang oleh tipe Xenia.
"Xenia tetap terbesar, dalam satu bulan bisa sampai 6.000 jadi satu tahun bisa 60.000 lebih. Yang kedua terbesar itu Grand Max," jelasnya.
Â
Â
(ang/dro)











































