Sinergi Flexi-Esia Tidak Bisa Tahun Ini

Sinergi Flexi-Esia Tidak Bisa Tahun Ini

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Rabu, 10 Nov 2010 16:59 WIB
Jakarta - Rencana sinergi antara dua operator Code Division Multiple Access (CDMA) terbesar di Indonesia (Telkom Flexi dan Esia) diperkirakan tidak akan tuntas pada tahun 2010. Pasalnya, masih terjadi tarik-menarik kepentingan akan skema merger atau penggabungan usaha.

"Skema masih didiskusikan. Enggak gampang. Telkom minta posisi Presdir, atau Komut dari sana. Ini misal. Kita terus diskusi dengan pihak-pihak terkait. Internal juga punya masalah masing-masing," kata Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Sudiro Asno usai public expose di Hotel Ritz Calton, SCBD Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Ia menyampaikan, perseroan ingin menyelesaikan dengan cepat proses sinergi ini. Targetnya, seluruh proses tuntas di 2011. Flexi merupakan salah satu unit usaha Telkom, sementara Esia merupakan produk milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), anak usaha Grup Bakrie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"In cash tergantung skemanya. Saham newco (new company) yang dinilai. Arahnya membentuk usaha baru. Flexia atau flexio. Target secepatnya. Insya Allah 2011," paparnya.

Ia menambahkan, dalam proses sinergi ini Telkom tidak melakukan akusisi atau pembelian. Namun apakah BTEL yang membeli anak usaha Telkom-Flexi? Sudiro tidak menjawab secara tegas.
Β 
"Belum tahu. Belum mengarah ke sana. Yang pernah dibicarakan adalah join operation. Nilainya tidak sebesar nilai Flexi itu sendiri dan akan ada proses cash inflow, misalkan nilai dibawah nilai Felxi," paparnya.

Sementara itu, perseroan juga akan memangkas alokasi belanja modal dari US$ 2 miliar menjadi US$ 1,5 miliar. Hal ini dilakukan karena terjadi efisiensi infratruktur yang ongkosnya makin murah. Utamanya teknologi Cina.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads