"Skema masih didiskusikan. Enggak gampang. Telkom minta posisi Presdir, atau Komut dari sana. Ini misal. Kita terus diskusi dengan pihak-pihak terkait. Internal juga punya masalah masing-masing," kata Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Sudiro Asno usai public expose di Hotel Ritz Calton, SCBD Jakarta, Rabu (10/11/2010).
Ia menyampaikan, perseroan ingin menyelesaikan dengan cepat proses sinergi ini. Targetnya, seluruh proses tuntas di 2011. Flexi merupakan salah satu unit usaha Telkom, sementara Esia merupakan produk milik PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), anak usaha Grup Bakrie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, dalam proses sinergi ini Telkom tidak melakukan akusisi atau pembelian. Namun apakah BTEL yang membeli anak usaha Telkom-Flexi? Sudiro tidak menjawab secara tegas.
Β
"Belum tahu. Belum mengarah ke sana. Yang pernah dibicarakan adalah join operation. Nilainya tidak sebesar nilai Flexi itu sendiri dan akan ada proses cash inflow, misalkan nilai dibawah nilai Felxi," paparnya.
Sementara itu, perseroan juga akan memangkas alokasi belanja modal dari US$ 2 miliar menjadi US$ 1,5 miliar. Hal ini dilakukan karena terjadi efisiensi infratruktur yang ongkosnya makin murah. Utamanya teknologi Cina.
(wep/ang)











































