Bakrie and Brothers Siap Terbitkan Obligasi US$ 150 Juta

Bakrie and Brothers Siap Terbitkan Obligasi US$ 150 Juta

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Kamis, 11 Nov 2010 17:32 WIB
Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) siap menerbitkan surat utang alias obligasi global (global bond) dikisaran US$ 100-150 juta. Dana digunakan untuk refinancing utang sebelumnya yang jatuh tempo dalam satu tahun ke depan.

"Obligasi sekitar US$ 100-150 juta, tahun depan," kata Direktur Keuangan BNBR Eddy Soeparno di Hotel Ritz Calton, Pasific Place SCBD Jakarta (11/11/2010).

Ia menyampaikan, obligasi yang nantinya terbit tidak menambah jumlah total utang perseroan. Pasalnya, penggunaan dana tidak lain digunakan untuk menutup utang sebelumnya (refinancing).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepenuhnya refinancing, tidak ada yang baru dan akan digunakan untuk yang jatuh tempo pada satu tahun dari sekarang," tambahnya.

Menurutnya, global bond akan ditawarkan dalam tempo 3-5 tahun dan akan menurunkan tingkat hutang perseroan yang kini berada di level Rp 2 Triliun.

Perseroan mulai tahun depan juga akan fokus pada proyek jalur pipa gas 200 kilometer (km), yang menghubungkan lapangan Kepodang menuju pembangkit listrik tenaga uap (PLTGU) Tambak Lorok. BNBR meraih proyek setelah pemerintah batal menunjuk PT Petronas Carigali.

Nilai invetasi pipa gas Kalija (Kalimantan Jawa) mencapai US$ 140-145 juta dengan lingkup pengerjaan 22 bulan untuk pembangunan tahap I pipa ini. Pendanaan akan menggunakan kombinasi kas internal dan pembiayaan proyek (project financing).

"Masa ekonomi pipa ini sekitar 10 tahun dengan aliran gas 120-160 mmscfd. Kalau konstruksi 22 bulan makan sebelum 2012 sudah bisa mengalir," tegas Bobby.

Pembangunan pipa dapat dilakukan setelah penandatangan GSA (Gas Sales Agreement) dan GTA (Gas Transportation Agreement).

Selain proyek Kalija, BNBR siap mengerjakan proyek jalan tol ruas tol Cimanggis-Cibitung sepanjang 24 km. Pembangunan tol diperkirakan menghabiskan dana Rp 4 triliun, yang merupakan bagian dari tol Jakarta Outer Ring Road II.

Hingga kini perseroan masih menunggu hasil evaluasi nilai keekonomian dari Pemerintah mengenai kelayakan pembangunan jalan tol tersebut. "Kita harap akhir bulan ini sudah ketahuan hasil evaluasi untuk ruas tol yang akan kita bangun. Setelah itu kita akan mulai kita garap dalam waktu tiga tahun," papar Bobby.

"Kalau dulu mungkin ada masalah soal pembebasan lahan dan faktor financing lainnya, tapi kalau sekarang sudah ada bantuan pemerintah melalui BLU untuk pembebasan lahan serta adanya revisi nilai keekonomian tol tersebut," imbuhnya.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads