"Harga IPO ditetapkan sebesar Rp 635 per saham, harga penawaran tertinggi," ujar sumber detikFinance, Selasa (16/11/2010).
Menurut sumber, Bumi Mineral akan melepaskan 3,3 miliar saham ke publik dengan waran sebanyak 2,2 miliar lembar atau rasio 3:2. Total dana yang akan diraih Bumi Mineral melalui IPO ini mencapai Rp 2,095 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk keperluan IPO ini, Bumi Mineral menunjuk Credit Suisse, Danatama Makmur, JP Morgan dan Nomura International sebagai penjamin emisi. Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi perusahaan pertambangan.
BRM adalah perusahaan tambang yang fokus menggarap tambang-tambang mineral yang memiliki permintaan tinggi di dunia. Melalui 6 tambang yang dimilikinya, BRM akan memproduksi 6 komoditas mineral yaitu, emas (gold), tembaga (copper), timbal/timah hitam (lead), seng (zinc), bijih besi (iron ore), dan berlian (diamond) serta mineral berharga lainnya.Newmont Nusa Tenggara (NNT)
BRM secara tidak langsung memiliki 18% di NNT melalui 100% kepemilikan di PT Multi Capital (MC) yang memiliki 75% saham di PT Multi Daerah Bersaing (MDB).Perusahaan yang disebut terakhir merupakan konsorsium dengan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat menggunakan bendera PT Daerah Maju Bersaing (DMB) yang memiliki 25% saham di MDB. NNT dimiliki oleh MDB sebesar 24% melalui program divestasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia.BRM masih memiliki peluang menambah kepemilikannya di NNT sebesar 7% melalui program divestasi NNT di tahun 2010.
Komposisi kepemilikan saham NNT adalah MDB sebesar 24%, Nusa Tenggara Partnership (konsorsium Newmont dan Sumitomo) sebesar 56% dan keluarga Merukh sebesar 20%.Sebagai catatan, kepemilikan saham keluarga Merukh dikendalikan sepenuhnya oleh Newmont melalui perjanjian utang piutang antara keduanya. Komoditas utama NNT adalah emas dan tembaga yang berasal dari tambang utamanya yaitu Batu Hijau. Perkiraan cadangan tembaga yang dimiliki NNT mencapai 8,6 juta pound sedangkan perkiraan cadangan emas sebanyak 8,6 juta ons.
Dairi Prima Mineral
BRM secara tidak langsung menguasai 80% saham di proyek Dairi melalui anak usahanya Calipso Investments Pte Ltd yang menguasai 100% saham Herald Resources Ltd. Pemilik 20% saham Dairi lainnya adalah Antam. Proyek Dairi memiliki kandungan timbal/timah hitam (lead) dan seng (zinc) dengan kandungan terukur sebanyak 5,4 juta ton.
Gorontalo Minerals
Tambang ini sebelumnya dimiliki oleh BHP Minerals yang diambil alih oleh konsorsium BRM dan Antam pada tahun 2005. BRM memiliki 80% saham melalui anak usahanya International Minerals Company LLC, sedangkan Antam memiliki 20% saham di tambang Gorontalo. Tambang yang belum digarap ini memiliki kandungan emas dan tembaga dengan total cadangan sebanyak 130 juta ton. Konsesi lahan tambang yang dikuasai BRM seluas 36.070 hektar.
Citra Palu Minerals
Tambang ini hampir sepenuh dikuasai BRM dengan kepemilikan 96,97% melalui akuisisi yang dilakukan dari pemilik sebelumnya Newcrest Mining pada tahun 2005. Tambang emas yang belum digarap ini diperkirakan memiliki kandungan ebanyak 2,5 juta ton. BRM menguasai konsesi di atas lahan tambang seluas 138.889 hektar.
Bumi Mauritania
BRM menguasai tambang ini melalui anak usahanya Bumi Holding SAS yang menguasai 100% saham Bumi Mauritania SA. Bumi Holding merupakan anak usaha Lemington Investments Pte Ltd dengan kepemilikan 60% saham. Tambang bijih besi yang terletak di Mauritania, Afrika ini juga masih dalam tahap pengembangan. Kandungan bijih besi di tambang ini diperkirakan mencapai 100 juta ton
Konblo Bumi Inc
BRM memiliki secara tidak langsung sebesar 94,1% saham di tambang berlian yang berlokasi di negara Liberia, Afrika ini. Dalam menggarap tambang ini, BRM menggandeng perusahaan lokal dengan kepemilikan sebesar 5,9%. Tambang berlian ini masih dalam tahap eksplorasi, sehingga perkiraan kandungannya belum dapat dipublikasikan.
Selain memiliki 6 tambang, BRM juga membawahi Bumi Resources Japan Company Ltd, perusahaan pemasaran batubara dan mineral yang berdiri di bawah hukum negara Jepang.
Saat ini, 5 dari 6 tambang yang dimiliki BRM masih dalam tahap pengembangan dan eksplorasi. Hanya tambang emas Batu Hijau milik NNT yang sudah beroperasi. Proyek Dairi diperkirakan beroperasi pada 2012. Proyek Gorontalo dan Citra Palu diperkirakan produksi pada 2014. Proyek Mauritania juga diperkirakan produksi pada 2014. Sedangkan proyek Liberia masih dalam eksplorasi awal sehingga belum dapat diperkirakan jadwal produksinya.
Hingga 30 Juni 2010, total nilai aset BRM tercatat sebesar Rp 18,705 triliun. Pendapatan BRM sebesar Rp 62,780 miliar yang diperoleh dari Bumi Japan. Pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 413,758 miliar, terutama disumbangkan dari dividen 18% yang diterima BRM dari NNT. Untuk laba bersih tercatat sebesar Rp 174,686 miliar. (dro/qom)