Qatar Akuisisi 80% Saham Bank Kesawan Rp 734 Miliar

Qatar Akuisisi 80% Saham Bank Kesawan Rp 734 Miliar

- detikFinance
Selasa, 16 Nov 2010 14:25 WIB
Jakarta - Qatar National Bank (QNB) siap mengambil 80% kepemilikan saham PT Bank Kesawan Tbk (BKSW) pada bulan Januari 2011. QNB akan menyerap seluruh saham baru yang diterbitkan (right issue) perseroan senilai Rp 734 miliar.

Menurut Direktur Utama Bank Kesawan Gatot Siswoyo, dana segar QNB akan masuk pada bulan Januari 2011. QNB juga bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). Sebagai langkah awal perseroan hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda peningkatan modal dasar persero dari sebelumnya Rp 250 miliar menjadi Rp 2,5 triliun.

Peningkatan modal dasar bertujuan untuk memberi ruang bagi manajeman untuk peningkatan modal, melalui penerbitan saham baru senilai Rp 734 miliar pada akhir Desember 2010.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan QNB sebagai pembeli siaga, maka bank umum terbesar di Qatar ini akan menjadi pemilik saham mayoritas baru sebanyak 80%. Namun, perseroan harus kembali menyelenggarakan RUPSLB untuk mendapat persetujuan dari pemegang saham.

"Rapat juga menyetujui rencana akuisisi perseroan melalui mekanisme rights issue. Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa untuk meningkatkan struktur permodalan, maka Bank Kesawan akan mengundang investor strategis yang akan mengakusisi persero melalui mekanisme rights issue," ucapnya.

Sementara itu, perseroan menargetkan penyaluran kredit tahun 2011 bisa mencapai 60% dari raihan tahun ini Rp 1,8 triliun menjadi Rp 2,8 triliun. Fokus kredit pun tetap dimaksimalkan pada sektor ukm dan ritel.

"Kita sudah melampaui target, Rp 1,73 triliun. Sampai akhir tahun bisa tambah Rp 80-100 miliar lagi. Tahun depan loan minim growth bisa 60%," kata Direktur Bank Kesawan Rusli.

Sampai dengan triwulan III-2010, total kredit tumbuh 41,6% dari periode sebelumnya Rp 1,2 triliun.  Kredit modal kerja masih jadi komponen utama, yaitu sebesar 47%, kemudian kredit konsumsi dan kredit investasi. NPL nett justru turun menjadi 2,9% dari sebelumnya 4,97%.

Dana pihak ketiga (DPK) naik 13,7% menjadi Rp 2,3 triliun dari periode yang sama tahun lalu, Rp 2 triliun. DPK telah melampaui target sebelumnya, Rp 2,2 triliun. Loan Deposit Ratio (LDR) mencapai 73,6%, bandingkan periode sebelumnya, 61,3 %.

"Untuk total aset juga meningkat dari Rp 2,2 triliun menjadi Rp 2,5 triliun pada 30 September 2010. Peningkatan laba sebelum pajak naik dari Rp 4,3 triliun menjadi Rp 4,4 triliun," ungkap Gatot.

 

 
(wep/dro)

Hide Ads