Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

eTrading Securities - detikFinance
Jumat, 19 Nov 2010 09:49 WIB
Jakarta - Indeks Dow Jones kemarin (18/11) ditutup menguat 173 point (+1.57%) ke level 11,181.23 menyusul sinyal Uni Eropa yang akan melakukan bailout kepada Irlandia guna menghindari krisis yang berkelanjutan serta laporan yang menggembirakan dari produksi manufaktur serta jumlah jobless claim di AS yang berkurang menjadi stimulus yang ampuh bagi pergerakan pasar di AS. Di Indonesia sendiri, pada hari Kamis (18/11) IHSG ditutup menguat 3 point (+0.11%) ke level 3,677.90 menyusul gerakan dari saham – saham Bakrie Group yang bergerak naik setelah berita akuisisi BUMI dan BRAU oleh Vallar PLC. Asing sendiri kemarin tercatat masih melakukan net buy sebesar Rp 130 miliar. Sehingga pada hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak dikisaran 3,647 – 3,714 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. BUMI, BNBR, ELTY dan INDY.

News & Analysis

PTPP: Akan Raih Kontrak Baru Rp620 Miliar
PT PP Tbk (PTPP) akan mendapatkan empat kontrak baru jasa konstruksi senilai Rp620 miliar. Perseroan tinggal mengunggu waktu pengumuman tender proyek yang dimiliki oleh pemerintah tersebut. Pihaknya tengah mengikuti 4 tender proyek pemerintah, terdiri atas pembangunan jalan layang senilai Rp300 miliar, dua proyek pembangunan gedung masing-masing Rp60 miliar, dan satu ruas jalan tol Rp200 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Comment: Dari beberapa perusahaan konstruksi yang diperdagangkan di BEI, PTPP adalah salah satu perusahaan yang menunjukkan performance yang sangat baik, dengan kenaikan harga saham yang sudah mencapai 64% dari harga awal pertama β€œlisted” di Rp 560,-, dengan harga yang saat ini diperdagangkan, maka saham PTPP ini memiliki P/E sebesar 21.40. yang sudah diperdagangkan diatas P/E rata-rata β€œpeers-nya ” yaitu sebesar 15.19. Namun dengan keluarnya berita tersebut, tidak menutup kemungkinan harga saham PTPP ini masih mungkin untuk terus menaik menjadi Rp.1100,- dimana target contract tahun 2010 in sudah cukup dekat dengan targetnya. Hasil survey dari Bloomberg menunjukkan. Survey da ri Bloo mberg juga meunjukkan reko mendasi untuk saham tersebut, Buys: 2, Holds:1 dan Sell:0. Sesuai dengan peningkatan laba sebesar 61.71 % dari periode yang lalu, maka peluang untuk meningkatakan EPS perusahaan juga akan lebih besar lagi, dengan memperhitungkan kenaikan yang sama sampai akhir tahun, maka EPS perusahaan bisa mencapai 69.23, dengan memakai P/E average peers-nya, maka harga yang bisa dicapai adalah Rp. 1.050,-, mendekati hasil survey dari Bloomberg.

UNSP: Q3 Laba Naik Tipis 2,93%
PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) mencatat laba Rp 245,307 miliar pada triwulan III-2010, naik tipis 2,93% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 238,315 miliar. Meskipun tipis peningkatan laba UNSP disumbang oleh penjualan yang naik 15,53% dari Rp 1,641 triliun di triwulan III-2009 menjadi Rp 1,896 triliun. Demikian disampaikan dalam laporan perseroan yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (18/11/2010). Dengan beban penjualan Rp 1,113 triliun, atau turun tipis dari periode sebelumnya Rp 1,167 triliun, menjadikan laba kotor anak usaha grup Bakrie ini sebesar Rp 782,945 miliar. Laba kotor UNSP kali ini naik 65,17% dari tahun lalu, Rp 474,008 miliar.

Comment: Kenaikan total penjualan persuahaan (sebelum eliminasi) disebabkan oleh kenaikan dari penjualan kelapa sawit dan produk turunannya yang mengalami kenaikan sebesar 14.4%, diikuti dengan kenaikan signifikan pada penjualan karet yang naik 102.4%, sedangkan penjualan TBS mengalami penurunan sebesar 3.3%. Meskipun mengalami kenaikan tipis dari laba bersih, kami mencatat bahwa perusahaan mengalami penurunan dari sisi net inco me margin yang mencapai 12.9% pada periode kwartal III 2010, periode sebelu mnya berhasil mencapai 14.5%. Hal ini disebabkan salah satunya oleh kenaikan yang sign ifikan dari interest and financial expenses yang naik 97.6% dibandingkan periode sebelumnya. Saat ini UNSP diperdagangkan pada P/E 9.7 x dan EV/EBITDA 15.2 x.

SMGR: Semen Gresik Investasi $300 Juta
SMGR menyiapkan investasi $300 juta untuk pembangunan pabrik baru di Sumatera. Perseraon juga akan menuntaskan pembangunan dua pabrik baru di Tonasa, Sulawesi dan TUban Jawa Timur. SMGR mengharapkan kapasitas produksi semen dari dua pabrik tersebut bisa mencapai 2 -3 juta ton pertahun.Pabrik baru ini kemungkinan dibangun pada tahun 2011 dan selesai tahun 2014.

Comment: Kami memandang positif rencana tersebut. Sampai dengan 10M10 perseroan menjual 14.58 juta ton atau turun 4.1% dari periodesebelumnya yakni 15.19 juta ton, penurunan ini dikarenakan adanya maintenance pada beberapa pabrik sehingga produksi menurun, Penjualan 10 bulan pertama ini hanya 79% dari ekspektasi kami atas produksi perseroan tahun ini, namun kami masih optimis perseraon akan mampu mencapai expektasi kami,sehingga kami belum akan merubah target harga kami yakni 10.400 rupiah. Walaupun terjadi penurunan penjualan namun perseroan masih mampu meningkatkan laba kotor 3.8 % menjadi 4.9 trilliun rupiah berkat usaha efisiensi yang dilakukan perseroan, ma rgin laba kotor meningkat menjadi 47.96% dari 45.72%.

MEGA: Q3 Raih Laba Bersih Rp 613 Miliar
Selama 9 bulan tahun ini, PT Bank Mega Tbk (MEGA) meraih laba bersih Rp 613 miliar, naik 98,1% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 329 miliar. Kenaikan laba itu salah satunya didorong oleh peningkatan fee based income yang mencapai 122,3%. Hingga September 2010, aset Bank Mega meningkat 29,1% menjadi Rp45,09 triliun. Per September 2010, Bank Mega telah menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp36,52 triliun, naik 27,7% dari sebelumnya Rp28,59 triliun dengan komposisi 55% dana murah dan 4% dana mahal.

Comment: Kenaikan laba perusahaan ini tentu suatu kabar yang menggembirakan bagi seluruh pemegang saham, terlebih secara keseluruhan, laba sektor perbankan naik 25%. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kenaikan laba ini terhadap kinerja perusahaan kedepannya, apakah kenaikan fee based income in line terhadap kenaikan LDR perusahaan. Terlebih terdengar kabar bahwa perusahaan lebih memilih untuk membayar kekurangan GWM daripada menaikkan LDR perusahaan. Hingga saat ini belum ada analis yang mengcover emiten ini.

Economic & Strategy

BI: Dana Asing Keluar RI Rp 5,40 Triliun
Laporan operasi pasar terbuka (OPT) Bank Indonesia (BI) selama 8 hingga 12 November 2010 memperlihatkan outflows (dana keluar) asing pada aset keuangan rupiah kembali berlanjut hingga sebesar Rp 5,40 triliun, terutama pada SBI (Sertifikat Bank Indonesia) sebesar Rp 8,10 triliun akibat tingginya SBI jatuh waktu. Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah menjelaskan dengan penurunan tersebut, pangsa SBI asing turun dari 31,67 persen menjadi 29,57 persen. "Disamping itu, terjadi net jual saham asing sebesar Rp 48,2 miliar, dengan transaksi saham asing yang mencapai 28,77 persen dari total transaksi selama pekan laporan," kata Difi.

Comment: Capital outflow yang terjadi selama 8 sampai 12 November 2010 menurut kami sebagai strategy preven tif asing dalam menyikapi berita negatif ekonomi global. Kekhawatiran terjadinya krisis di Eropa menjadi salah satu faktor pendukung dalam capital outflow tersebut. Selain itu spekulasi China dalam menaikkan suku bunganya dan rencana AS menggelonto rkan dana besar untuk mem-buyback surat utangnya turut mendorong investor wait and see dalam melakukan aktivitas investasi. Meskipu n kondisi keuangan global secara tidak langsung mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia, kami tetap optimis bahwa indikator ekonomi Indonesia masih mendukung pertumbuhan ekonomi dalam teritori positif.

(etr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads