PT Garuda Indonesia (Persero) mengharapkan jadwal penerbangan yang berantakan akibat pembenahan sistem baru tidak akan membuat citra maskapai pelat merah penerbangan itu rusak sehingga mengganggu proses penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Rencana IPO Garuda yang dijadwalkan pada kuartal I-2011 tetap akan berjalan.
Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar mengungkapkan permohonan maafnya kepada publik karena kejadian tersebut tidak terduga.
"IPO Garuda tidak akan delay. Tetapi saya mohon maaf ke penumpang kita karena ini tidak diduga dan ini sistem harus di upgrade," ujar Emir ketika ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/11/2010).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita harapkan ini jalan dengan lancar dan semuanya jalan dengan baik," tambah Emir.
Pada bagian lain Emir mengungkapkan, proses IPO Garuda nantinya dilakukan tidak hanya untuk melunasi utangnya yang tercatat masih mencapai US$ 477 juta. "Utang kita kan per September 2010 itu mencapai US$ 477 juta namun hasil dari IPO itu tidak hanya untuk melunasi utang," jelasnya.
Ia mengatakan, utang Garuda terus menunjukkan perkembangan yang baik di mana di akhir 2005 tercatat sebesar US$ 866 juta. "Sekarang sudah turun US$ 400 juta lebih dari kinerja yang baik," katanya.
Dari proses IPO ini, sambung Emir memang ada yang digunakan untuk proses pelunasan utang tetapi tidak semua. "Yang direncanakan agar proses penyelesaian utang terhadap PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) dapat selesai seluruhnya melalui IPO." jelasnya.
Seperti diketahui, banyaknya penundaan keberangkatan untuk beberapa penerbangan di Tanah Air dan Singapura lantaran maskapai plat merah tersebut saat ini sedang menerapkan sistem baru.
Dari 3 sistem monitor yang awalnya dipisahkan, kini Garuda sedang menjajal penggabungan 3 sistem tersebut atau yang dikenal dengan istilah Integrated Operational Controll System (IOCS). (dru/ang)











































