Market Flash eTrading

Market Flash eTrading

eTrading Securities - detikFinance
Kamis, 25 Nov 2010 09:48 WIB
Market Flash eTrading
Jakarta - Indeks Dow Jones kemarin ditutup menguat 151 point (+1.37%) ke level 11,187.28 dikarenakan data ekonomi yang cukup menggembirakan antara lain jobless claim turun melebihi ekspektasi, naiknya consumer confidence dan consumer spending,dsb. Sementara di Indonesia, pada perdagangan hari Rabu (24/11) IHSG melemah 19 point (-0.53%) dan ditutup di kisaran 3658, IHSG melakukan rebound setelah sempat menyentuh level 3619, sehingga membuat formasi hammer yang merupakan tanda reversal dan harus dikonfirmasi pada hari ini, dari RSI terlihat masih berada di atas garis 50%, pada hari ini IHSG akan berada dalam kisaran 3630 – 3730 dengan saham2 yang dapat diperhatikan pada hari ini antara lain NIKL, CMNP, GZCO dan BUVA.

News & Analysis

BBRI: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Segera Stock Split 1:2

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) siap melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:2. Dengan begitu, nilai nominal saham yang lama Rp 500 per lembar akan dipecah menjadi Rp 250 per lembar. Eksekusi ditargetkan rampung tahun 2010 setelah hari ini pemegang saham menyetujui rencana tersebut. Demikian disampaikan Direktur Keuangan danΒ  Internasional BRI, Achmad Baiquni. Proses pemecahan saham BRI dengan rasio tersebut, didasarkan dari perbandingan rasio tiga bank besar non BRI, diantaranya Bank Tabungan Negara (BTN). Selain itu, saham BRI juga dikelompokkan dalam tiga segmen berdasarkan tingkat likuiditasnya. Akhirnya disepakati rasio pemecahan 1:2. Kepastian harga saham yang terpangkas menjadi dua, masih menunggu proses administratif dan penutupan perdagangan terakhir oleh Bursa Efek Indonesia. Namun manajeman memperkirakan harga penutupan saham BRI tetap berada di level Rp 12.000, dan dengan asumsi tersebut maka nilai saham BRI akan menjadi Rp 6.000 per saham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Comment: Keputusan BBRI untuk melakukan stock split tidak lain adalah untuk meningkatkan likuiditas saham perusahaan serta untuk dapat meningkatkan market cap perusahaan sehingga akhirnya dapat menguntungkan pemegang saham, serta dengan harga saham yang lebih murah diharapkan dapat menjangkau investor yang bermodal kecil sehingga investor kecil juga dapat memiliki saham ini. Menurut konsensus target price untuk BBRI adalah 13136 dengan 22 analyst merekomendasikan buy, 6 analyst mereko mendasikan hold dan 2 analyst merekomendasikan sell

TOTL: Bangun kondotel di Tanjung Benoa Bali
Perusahaan kontraktor nasional PT Total Bangun Persada Tbk mulai melirik gurihnya bisnis properti. Melalui anak usahanya, PT Total Camakila Development, Total akan membangun kondominium hotel (kondotel) di Tanjung Benoa, Bali. Arif Suhartojo, Direktur Total Bangun, bilang, pihaknya tergiur melihat cerahnya prospek properti tahun ini dan tahun depan. Menurut Rudi Komajaya, Presiden Direktur Total Camakila, ground breaking atau pemancangan tiang pertama kondotel tersebut akan dilakukan awal Desember 2010. Untuk pembangunan kondotel ini, Total menggelontorkan dana US$ 40 juta- US$ 50 juta atau setara Rp 450 miliar.

Comment: Sesuai dengan bidang keahliannya TOTL memang mempunyai konsentrasi didalam pembangunan bangunan superblock, perhotelan, perkantoran, apartemen dan beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit, stasiun dll. Dari laporan keuangan terakhir yang diperoleh dari perusahaan, TOTL telah mendapatkan kontrak baru sebesar Rp. 1,4 triliun sampai dengan Q3,2010 ini, dimana targey kontrak baru yang ingin dicapai adalah sebesar Rp. 1,8 triliun. Dengan keluarnya berita tersebut maka pencapaian target kontrak tahun 2010 ini telaha tercapai, dan kemungkinan lagi dengan adanya kontrak baru sebelu m akhir tahun ini, maka TOTL bisa memperoleh lebih dari target mereka diawal tahun. Perkiraan laba bersih yang pada awalnya sebesar Rp. 62 miliar yang direvisi menjadi Rp 70 miliar ini kemungkinan besar juga akan tercapai, selain dari keadaan perekonomian yang juga masi menunjang sector property ini. Dari survey yang diberikan oleh Bloomberg, rekomendasi untuk TOTL adalah Buys:2 Holds:0 Sells:0 TP392.5

WIKA: WIKA-JKON Raih Kontrak Rp314 Miliar
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) meraih kontrak baru senilai Rp314 miliar. Kontrak tersebut merupakan proyek pembangunan jalan layang non-tol stage satu paket Casablanca, Jakarta. Sekretaris perusahaan WIKA Natal Argawan Pardede mengatakan, pihkanya memperoleh porsi kontrak 51% atau senilai Rp160,14 miliar dan JKON 49% atau sebesar Rp153,86 miliar. Proyek infrastruktur ini akan dikerjakan secara terintegrasi oleh kedua perusahaan hingga selesai.

Comment: Penambahan nilai proyek WIKA ini membuktikan perusahaan tersebut memiliki daya saing yang sangat baik di secto r konstruksi. Sebelumnya WIKA baru saja memperoleh kontrak sebesar USD 175 juta untuk penjualan batubara dengan perusahaan Cina. Penambahan nilai proyek ini sangatlah membantu kinerja perseroan kedepannya. Dengan laba bersih yang juga meningkat sebesar Rp. 71.5 milia r atau 54% pada Q4,2010, dibanding periode sebelumnya, maka kenaikan laba bersih ini akan β€œmendongkrak” EPS saham W IKA ini juga. Survey Bloomberg yang diterima dari beberapa analis, memberikan rekomendasi untuk saham tersebut, Buy:5, Sell:0, Holds: 1 dengan TP di Rp. 730,-

Economic & Strategy

Bea Keluar CPO Desember 2010 Naik Jadi 15%

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan harga referensi crude palm oil (CPO) untuk bulan Desember 2010 sebesar US$ 1.081,51 per ton. Dengan demikian penetapan bea keluar CPO pada bulan Desember 2010 sebesar 15% naik dari sebelumnya 10%. "Harga patokan ekspor (HPE) 1-31 Desember 2010 CPO harga Referensi US$ 1.081,51, naik dari sebelumnya US$ 955,17, HPE US$ 1.010 jadi bea keluar (BK) 15%," kata Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemen dag Deddy Saleh kepada wartawan, Rabu (24/11/2010). Ia juga mengatakan, untuk kakao harga refrensi ditetapkan sebesar US$ 2.814,48 per ton dari sebelumnya US$ 2.794,85 per ton sementara HPE kakao sebesar US$ 2.519 per ton sehingga bea keluar kakao 10%. "Untuk HPE produk kayu, Rotan, dan Kulit tetap," ucapnya. Sebelumnya bea keluar CPO periode November 2010 sebesar 10%. Angka tersebut naik 2,5% dibandingkan September 2010 yang ditetapkan 7,5%.

Comment: Kebijakan ini menurut kami akan membawa dampak positif pada penda patan pemerin tah. Sebagai negara penghasil CPO terbesar, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor CPO pada tahun -tahun mendatang. Diharapkan peningkatan ekspor tidak hanya terjadi pada CPO saja namun juga pada komoditi lain seperti kakao, kayu , rotan, kulit, dsb tanpa mengurangi perhatian terhadap kebutuhan dalam negeri. Hal ini tentunya berpotensi meningkatkan pendapatan bagi pemerintah. Harga Patokan Ekspor (HPE) hendaknya ditetapkan dengan cermat guna mengantisipasi pelemahan purchasing power dan kemungkinan penyelundupan komoditi-komoditi Indonesia.

Economic: Inflasi tak akan melebihi 6%
Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia (BI) masih optimistis inflasi tahun 2010 ini akan terhenti di kisaran batas atas target sasaran inflasi yang telah dipatok yakni 6%. Pasalnya, inflasi November diperkirakan masih rendah sehingga sisa waktu akhir tahun ini inflasi tidak akan menembus melebihi 6%. Gubernur BI Darmin Nasution menjelaskan, secara historis inflasi di bulan November biasanya rendah bahkan kerap terjadi deflasi. Namun, untuk November tahun ini masih terjadi inflasi meski tidak besar.

Comment: Optimistis ini menurut kami cukup menjaga kestabilan iklim investasi dan kondisi ekonomi Indonesia pada u mumnya. Tingkat inflasi yang tidak melebihi 6% akan berdampak pada stabilitas BI rate dan diharapkan memba wa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi khususnya sektor riil. Sebagai informasi, inflasi Indonesia Januari – Oktober 2010 telah mencapai level 5.35% dan masih sejalan dengan target pemerintah yakni 5,3% plus-minus 1%.

(etr/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads