Hal ini diutarakan James dalam Seminar Market Outlook 2011 'Prospects, Challenges & Solutions' di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (25/11/2011).
"Sebenarnya kami tidak setuju kalau Hypermart dijual," tegas James..
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin keep karena kita sudah bangun dari 0 dalam 6 tahun. Namun Hypermart kan dikelola oleh manajeman Matahari. Jadi kita serahkan ke mereka, bagaimana proposalnya," jelas James.
Sebelumnya, memang dikabarkan tiga peritel besar asing tengah mengincar salah satu perusahaan ritel besar Indonesia yaitu Hypermart. Menurut sumber-sumber yang dilansir Reuters, 3 peritel asing yang tengah mengincar hypermart adalah Wal-Mart, Casino, dan Lotte. Nilai penjualan Hypermart dikabarkan bisa mencapai US$ 1 miliar.
Matahari memang saat ini diisukan akan menjual unit usaha ritelnya tersebut karena akan fokus di bisnis utamanya yaitu di bidang kesehatan dan properti. MPPA ingin merestrukturisasi asetnya untuk mengoptimalkan bisnis ritel yang ada di Hypermart.
Namun Direktur Utama Matahari Benjamin Mailool belum mau berkomentar seputar kabar tersebut, karena saat ini perseroan tengah menunggu kajian dari penasihat keuangannya yaitu Merrill Lynch.
"Posisi status masih belum ada perkembangan karena hasil analisa final Merryll Lynch belum keluar. Baru sebatas eksplorasi, menjajaki untuk dapat kiat-kiat dan proposal yang lebih konkret dan substantif untuk optimalisasi company value," tutur Benjamin waktu itu.
(wep/qom)