Saham Perdana Borneo Lumbung Energi Menguat 11,1%

Saham Perdana Borneo Lumbung Energi Menguat 11,1%

- detikFinance
Jumat, 26 Nov 2010 09:43 WIB
Jakarta - Harga saham PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BRON) pada pencatatan saham perdana (IPO) hari ini tercatat naik ke level Rp 1.300, meningkat 11,1% atau setara Rp 130 dari harga perdananya Rp 1.170 per lembar.

Pada awal pembukaan perdagangan saham pukul 09.30 JATS hari ini, BORN langsung meningkat Rp 130 dari penetapan harga sebelumnya, Rp 1.170 per lembar. Hingga pukul 9.35 waktu JATS, saham emiten perusahaan tambang ini berada di kisaran Rp 1.360 per lembar saham.

Perseroan melepas 4,423 miliar lembar saham atau setara dengan 25% dari total saham perseroan. Total dana yang bisa dihimpun perseroan mencapai Rp 5,17 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah saham yang dipesan sebanyak 5.379.742.000 lembar, melalui 2.516 pihak. Saham BORN dicatat pada sektor mining dan sub sektor coal mining. Jumlah saham yang dicatatkan di papan pengembangan sendiri mencapai 17,693 miliar lembar.

Selain saham yang ditawarkan tersebut, perseroan pun akan mencatat 13.270.000.000 lembar sahamnya atas nama pendiri perusahaan. Saham ini tidak akan dijual maksimum dalam jangka waktu 8 bulan.

Dana hasil IPO sebagian digunakan untuk pembayaran utang. Diantaranya Rp 2,5 triliun untuk pembayaran kepada debitur anak usaha, diantaranya Sinarmas Sekuritas, Bank CIMB Niaga serta RZB Bank. Juga Rp 650 miliar akan digunakan untuk pengembangan sumber daya batubara dan modal kerja anak usaha perseroan.

Sisanya, sekitar 35% atau Rp 1,75 triliun digunakan perusahaan tambang itu untuk mendanai program ekspansi kapasitas produksi batubara termasuk pengeluaran modal dan biaya pengembangan sarana dan prasarana pertambangan.

Selaku penjamin emisi saham (underwritter) dari PT Borneo Lumbung Energi & Metal, ditunjuklah PT CIMB Securities Indonesia.

Struktur kepemilikan perseroan, 99,99% atau 13,27 lembar saham masih dimiliki oleh PT Republik Energi & Metal, dan sisanya milik PT Muara Kencana Abadi. Dengan masuknya saham publik 20%, maka kepemilikan Republik Energi & Metal terdilusi menjadi 79,99%.

BORN menjadi tamu ke-17 Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 setelah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Golden Retailindo Tbk (GOLD), PT SkyBee Tbk (SKYB), PT BPD Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL), PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), PT Bukit Uluwatu Vila Tbk (BUVA) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).

(wep/ang)

Hide Ads