"Iya, sudah (efektif)," ungkap Kepala Biro PKP Sektor Riil Bapepam-LK, Anis Baridwan kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (26/11/2010).
Ketika dikonfirmasikan kepada Executive Director of Investment Bank PT Danatama Makmur, Vicky Ganda Saputra, dirinya membenarkan hal tersebut. "Memang kamu targetkan efektif hari ini. Tadi sudah dapat efektif," ungkap Vicky kepada detikFinance ketika dihubungi melalui telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perseroan juga akan menerbitkan waran sebanyak 2,2 miliar lembar atau rasio 3:2. Total dana IPO yang akan dihimpun BRM mencapai Rp 2,095 triliun. Bumi Mineral pun telah menunjuk Credit Suisse, Danatama Makmur, JP Morgan dan Nomura International sebagai penjamin emisi atas emisi saham perdana perseroan.
Tercatat aset BRM yang telah berproduksi hanya Newmont Nusa Tenggara (NNT). Dimana perseroan memiliki 18% saham secara tidak langsung di NNT melalui 100% kepemilikan di PT Multi Capital (MC), yang memiliki 75% saham di PT Multi Daerah Bersaing (MDB).
Aset lain, seperti Dairi Prima Mineral, Gorontalo Minerals, Citra Palu Minerals, Konlo Bumi Inc, seluruhnya masih dalam tahap pengembangan. Namun hal ini tidak menyulutkan minat asing untuk serap saham perdana BRM. Bahkan terjadi kelebihan permintaan 5 kali, dengan nilai pemesanan mencapai US$ 1 miliar. Dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi perusahaan pertambangan.
Saham BRM anak usaha BUMI telah diperdagangkan para grey market (over the counter/OTC) pada level Rp 775-780 per saham. Level saham yang diperjualbelikan tersebut lebih tinggi 22% dibanding harga perdana perseroan, Rp 635 per saham.
Menurut sumber detikFinance, terjadi permintaan yang cukup tinggi pada saham perdana BRM, hingga level Rp 635 terkatrol secara signifikan. "Harga saham perdana BRM berdasarkan informasi di pasar memang sudah Rp 775-780 per saham," kata sumber tersebut.
(wep/ang)











































