Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/11/2010), saham-saham konsumer juga menjadi fokus dalam menghadapi Black Friday, hari setelah Thanksgiving di mana masyarakat mulai berbelanja untuk keperluan natal.
Diprediksi, Black Friday tahun ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah sehingga saham-saham konsumer dapat mengangkat pasar saham pada perdagangan pekan depan. Sentimen positif ini diharapkan bisa melawan arus sentimen krisis keuangan Eropa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham-saham bahan material di Indeks S&P jatuh 1,2% menyusul merosotnya harga baja yang tertekan oleh naiknya syarat margin di Shanghai Futures Exchange. Saham Freeport McMoRan Copper & Gold turun 2,6% ke US$ 98,07.
"Ada kekhawatiran dari Eropa, serta pemangkasan target besar-besaran dari bank-bank besar di sana menguasai sentimen hari ini," kata Steve Goldman, analis pasar dari Weeden & Co in Greenwich, Connecticut.
Saham finansial di Indeks S&P turun 1,1%, didorong melemahnya Bank of America sebanyak 1,2% ke US$ 11,14.
Indeks Dow Jones industrial jatuh 95,28 point, atau 0,85% ke level 11.092. Indeks The Standard & Poor's 500 turun tipis 8,95 point, atau 0,75% ke level 1.189,40. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 8,56 point, atau 0,34% ke level 2.534,56.
Dalam sepekan ini, Indeks Dow Jones sudah turun 1% dan Indeks S&P 500 melemah 0,86%, aka tetapi Indeks Komposit Nasdaq mencetak kenaikan 0,65 percent. Kamis lalu, pasar saham negeri Paman Sam itu tutup karena menyambut hari Thanksgiving.
(ang/dru)











































