Rajawali Siap Keluarkan Berapapun untuk Kuasai Nusantara Infastructure

Jakarta - Grup Rajawali siap keluarkan dana berapapun untuk mendapatkan tambahan saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), dari yang mereka miliki saat ini 23,6%. Hingga ke depan, Rajawali akan jadi pemegang saham pengendali baru META.

Demikian disampaikan Managing Director Mining Resources Rajawali Corp Darjoto Setiawan dalam jumpa pers di Hotel JW Marriot, Mega Kuningan Jakarta, Selasa (30/11/2010).

"Kita ingin beli lebih. Yang berhasil kita peroleh 23,6%. Tentunya inginnya membeli lebih. Kalau ada pemegang saham lain yang ingin jual. Kita siap ada," jelasnya.

Menurut Darjoto, akuisisi tahap awal saham META menjadi bagian penting dari perseroan dalam rangka ekspansif di sektor infrastuktur. Terlebih usai perseroan bekerja sama dengan PT Bukti Asam Tbk (PTBA) dalam proyek jalur kereta, melalui anak usaha bersama PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR)

"Kita nilai perusahaan ini tumbuh dengan baik, terbukti dengan pertumbuhan aset mereka. Setelah railway di Sumatera Selatan, kita masuk ke pelabuhan dan kelapa sawit," papar Darjoto.

Dengan masuknya Rajawali dengan kepemilikan 23,6% saham META, maka perseroan siap mendukung setiap aksi perseroan berupa merger dan akuisisi di sektor infrastuktur. "Akusisi apa saja, tanya mereka (manajemen META)," jelasnya.

"Dari beberapa bidang infrastuktur, kami akan masuk jika (kebijakan) tidak terlalu sulit, seperti pembebasan lahan. Kalau itu sudah, pendanaan tidak menjadi masalah. Bank-bank berebut," tegas Direktur Utama META, Ramdani Basri.

Selain Rajawali, melalui anak usahanya PT Hijau Makmur Sejahtera (HMS), yang memiliki saham META 23,6%, juga akan Bosowa Trading International dengan porsi 22%. Juga ada  Eagle Infrastructure Fund Limited, perusahaan investasi asal Hong Kong dengan kepemilikan 20%.

"Sisanya masih dimiliki publik," imbuh Ramdani.

(wep/dnl)