Karena itu Matahari menunjuk Merry Lynch sebagai penasihat untuk mengkaji langkah strategis perseroan terhadap anak usahanya tersebut. Merry Lynch juga diminta melanjutkan dialog kepada 4 peminat Hypermart.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Corporate Communication MPPA Danny Kojongian dalam siaran pers, Kamis (2/12/2010).
"Merril Lynch telah mengindikasikan adanya tingkat ketertarikan 4 peritel strategis termasuk di antaranya Lotte Shoping untuk melakukan investasi," ujar Danny.
Keempat peritel ini telah menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi di perseroan dan hasil dari tinjauan mereka yang masih berlangsung juga telah membuktikan kepercayaan mereka terhadap perseroan di masa depan.
Sebelumnya diberitakan ada 3 peritel asing yang tengah mengincar hypermart yaitu Wal-Mart, Casino, dan Lotte. Nilai penjualan Hypermart dikabarkan bisa mencapai US$ 1 miliar.
Merril Lynch diminta melanjutkan dialog dengan 4 peminat tersebut untuk menindaklanjuti kesempatan ini menjadi proposisi yang lebih konkret dan terbaik bagi pemegang saham perseroan.
"Dewan manajemen kami merasa senang terhadap tinjauan Merril Lynch dan atas minat beberapa peritel global dalam upaya berinvestasi dan bermitra mengembangkan bisnis Matahari," tutur Danny.
Hypermart adalah anak usaha MPPA yang berdiri 2004. Kini Hypermart memiliki 51 outlet secara nasional dengan pendapatan sekitar Rp 8,9 triliun atau setara US$ 1 miliar dengan proyeksi pertumbuhan 22% di 2010.
Hypermart menargetkan membuka 13 toko di 2011 serta total 80 toko baru dalam 5 tahun ke depan.
Seperti diketahui, putra mahkota kerajaan bisnis Lippo Grup, James Riady ternyata tidak setuju jika Hypermart, yang merupakan lini binis PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA harus dilepas ke investor strategis. James merasa sudah susah payah membesarkan Hypermart.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dnl/dnl)