Demikian disampaikan Direktur Utama SOBI, Haryanto Adikoesomo di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) SCBD, Jakarta, Rabu (8/12/2010). Ia menambahkan, saat ini produksi tapioca strach SOBI mencapai 200 ribu ton per tahun. Produksi disumbang dari lima pabrik yaitu, Sorini Way Bungur, Sorini Kedaton, Sorini Unit II, Bumi Tapioka Jaya, yang berlokasi di Lampung. Sisanya, bertempat di Ponorogo, Jawa Timur.
Pabrik ke-6 akan berlokasi di Lampung dengan kapasitas 100 ribu ton per tahun. Pembangunan pabrik masih berlangsung dan tuntas di triwulan II-2011. "Maka kapasitas produksi starch kami pada akhir tahun depan akan naik menjadi 300 ribu ton. Itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang sebanyak 230 ribu ton per tahun. Sisanya 70 ribu ton bisa kami jual," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sorini merupakan produsen sorbitol dan starch sweeteners terbesar di Asia Pasific. Selain SOBI juga ada Khalista Liuzhou Chemical Industry di China, yang memproduksi sorbitol. Sorbitol digunakan untuk bahan baku pada industri consumer goods macam obat-obatan, pasta gigi dan vitamin C.
Di masa mendatang, potensi pertumbuhan perseroan difokuskan pada pasar dalam negeri, khususnya Timur Tengah dan Asia Pasific. Selama ini Asia menyumbang 86% dari total penjualan SOBI.
"Pasar Sorbitol perseroan cukup signifikan. Di dunia, 15%. Indonesia 96%, Cina 12% dan Thailand 50%, meskipun produksi tepung tapioka mereka lebih besar," Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo.
Sampai triwulan III-2010 angka pendapatan perseroan mencapai Rp 1,339 triliun, dengan laba bersih Rp 67 miliar. Laba ini menurun 47% dibanding periode yang sama tahun lalu, Rp 126,7 miliar.
(wep/ang)











































