Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Marciano Herman ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (14/12/2010).
"Adanya pemesan ganda itu hanya masalah adminstratif saja dan dalam sebuah IPO itu merupakan hal yang biasa terjadi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kan ada 16.000 formulir tentu ada yang miss lah. Bahkan selain KS yakni perusahaan swasta yang go public banyak itu yang double bahkan lebih banyak jumlahnya. KS ini tergolong sedikit (pemesan ganda)," tambahnya.
Marciano memaparkan, adanya pemesan ganda tersebut pertama dikarenakan adanya kesalahan dari pihak investor yang mengisi formulir secara tidak benar. "Nah dari situ adanya kesalahan disisi lain tidak ditangkap oleh Biro Administrasi Efek di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ungkapnya.
Sehingga, lanjut Marciano, jika diteliti nantinya karena kesalahan tersebut bisa terjadi pemesan ganda. Dan hal ini, sambungnya dikarenakan jumlah peminat yang banyak.
Mengenai 5 sekuritas yang terafiliasi, Marciano menjelaskan hal ini memang tergolong langka dan jarang terjadi. Ketika Bapepam-LK mengumumkan ada 5 perusahaan sekuritas yang melanggar karena terafiliasi itu kemungkinan terjadi karena banyaknya sekuritas yang ikut sindikasi.
"Sebenarnya jarang terjadi hal ini, karena melibatkan jumlah yang banyak perusahaan sekuritas yang ikut sindikasi atau sebanyak 49 sekuritas maka bisa saja terjadi hal ini," jelasnya.
Sumber detikFinance menyebut pihak yang terafiliasi adalah adalah Minnapadi Investama. Samuel Sekuritas, UOB Kay Hian Securities, Bapindo Bumi Sekuritas, dan Masindo Artha Securities. Lima sekuritas ini termasuk dalam 52 broker yang menjadi agen penjual saham IPO KS.
"Jika Bapepam-LK mengungkapkan nama-nama tersebut ya itu pasti benar," tukasnya.
Sebelumnya, banyak masyarakat mengeluh tidak kebagian jatah saham perdana dalam IPO KS. Bapepam-LK menngungkapkan ternyata ada 68 pemesan ganda yang memesan 31,7 juta lembar atau 1% dari total saham IPO KS yang jumlahnya 3,155 miliar lembar.
Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Fuad Rahmany mengatakan, sebagian besar dari 68 pemesan ganda saham IPO KS ini adalah investor ritel atau individu.
(dru/ang)











































