Hypermart Ekspansi 2 Cabang Baru Jelang Natal

Hypermart Ekspansi 2 Cabang Baru Jelang Natal

Whery Enggo Prayogi - detikFinance
Kamis, 16 Des 2010 17:34 WIB
Hypermart Ekspansi 2 Cabang Baru Jelang Natal
Jakarta - Meski tengah didekati empat peritel dalam pembelian aset Hypermat milik PT Matahari Putera Prima Tbk (MPPA), perseroan masih terus mengembangkan bisnis ritelnya. Ini terbukti dengan penambahan 2 Hypermat baru sebelum libur natal dan akhir tahun menjelang.

"Di kantor kami jalan seperti biasa. Kita tetap terus mengembangkan Hypermart. Kami besok akan membuka baru di Manado besok, dan di Lippo Karawaci Utara, minggu depan," jelas Direktur Corporate Communication MPPA Danny Kojongian kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (16/12/2010).

Proses kajian dari Merril Lynch atas optimalisasi aset MPPA juga masih berjalan, khususnya pada pusat penjualan ritel Hypermart. Dari target awal Desember, kajian sudah rampung, besar kemungkinan mengalami pemunduran jadwal hingga awal tahun 2011.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kami masih menunggu. Lagian sudah mau natal. Segala kajian yang dilakukan Merril Lynch masih kita tunggu. Kebijakan eksekusi, ya atau tidak, ada di Kita (MPPA)," sambung Danny.

Masuknya 4 nama peritel kelas dunia yang naksir Hypermat, diakui Danny, karena MPPA menugaskan Merril Lynch untuk mencari tahu. "Kita suruh cari info terhadap 4 investor ini. Dan ternyata ada. Khusus Lotte karena mereka sudah umumkan ketertarikannya," tuturnya.

Dengan alasan masih dalam tahap due dilligence, Danny pun belum mau mengungkap nama 3 peritel lain.

Hypermart adalah anak usaha MPPA yang berdiri 2004. Kini Hypermart memiliki 51 outlet secara nasional dengan pendapatan sekitar Rp 8,9 triliun atau setara US$ 1 miliar dengan proyeksi pertumbuhan 22% di 2010. Hypermart menargetkan membuka 13 toko di 2011 serta total 80 toko baru dalam 5 tahun ke depan.

Padahal kabar tentang 3 peritel asing yang tengah mengincar Hypermart sudah lama beredar. Mereka adalah Wal-Mart, Casino, dan Lotte. Nilai penjualan Hypermart dikabarkan bisa mencapai US$ 1 miliar.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads