"Kami akan berpartner dengan Indosiar. Ini akan menjadi investasi TV5," ujar presiden ABC Development Corp, Ray Espinosa seperti dikutip dari ABS-CBNnews.com, Kamis (16/12/2010).
Ia tidak menjelaskan lebih detail kesepakatan dengan Indosiar tersebut. Namun rencana itu akan terlaksana setelah TV5 memulai bisnis internasionalnya, yang berarti memperluas jangkauan ekspansinya hingga Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah dan Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berencana untuk meluncurkan ini pada kuartal I tahun depan. Jika TV5 akan hadir di kawasan (Asia) melalui investasi di Indosiar," imbuhnya.
Indonesia kini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Menurut Espinosa, investasi media TV5 secara jelas bisa mewujudkan tujuan perusahaan untuk menjadi pemimpin multimedia di Asia.
"Ini akan membuat kita bisa bekerjasama secara erat dengan Indosiar. Ini sejalan dengan tujuan kami untuk menjadi perusahaan multimedia," katanya.
Chairman PDLT, Manuel V. Pangilinan sebelumnya mengatakan, dirinya dan pimpinan First Pacific, Anthoni Salim telah melalukan diskusi untuk mewujudkan kerjasama tersebut.
Induk Indosiar, PT Indosiar Karya Media Tbk merupakan anak usaha dari kelompok usaha Salim Grup. Komposisi kepemilikan saham di Indosiar adala 27,24% milik Grup Salim melalui PT Prima Visualindo, Citibank Singapore 8,5%, PT Dinamika Usaha Jaya 5,09% dan publik 59,17%.
PLDT sebenarnya juga tak jauh-jauh dari Grup Salim karena tercatat dimiliki oleh First Pacific dan NTT Communications dan NTT Docomo. First Pacific masih terafiliasi dengan Salim, dimana chairman First Pacific Co. Ltd dijabat oleh Anthoni Salim. TV5 tercatat dimiliki dan dioperasikan oleh MediaQuest Holdings Inc., perusahaan induk dari lembaga dana pensiun PLDT.
"Saya telah berbicara dengan dia (Anthoni Salim). Saya katakan kepada dia, jika dia menginginkan, maka kami bisa menempatkan keduanya secara bersamaan sehingga kita bisa saling menukar masing-masing bakat. Jurnalis kami adalah yang terbaik di kawasan. Sangat mudah untuk mempelajari bahasa Indonesia. Kami telah berbicara mengenai hal ini dan saya katakan kepada dia bahwa kami tertarik untuk membantu Anda... mungkin dengan menempatkan kedua stasiun bersamaan atau MediaQuest untuk berinvestasi di sana," ujar Pangilinan.
Saham IDKM pada perdagangan Kamis ini tercatat naik Rp 10 (1,81%) menjadi Rp 560. (qom/dnl)